REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyebut kunjungan resmi Presiden Prabowo Subianto ke Moskow dalam dua bulan terakhir sebagai momen terpenting dalam hubungan bilateral. Selain kunjungan kenegaraan, Prabowo juga tampil sebagai tamu utama sekaligus pembicara kunci di forum ekonomi internasional di Rusia.
“Hasil paling penting dari kunjungan ini adalah penandatanganan deklarasi tentang kemitraan strategis antara Rusia dan Indonesia. Hal ini berarti kita meningkatkan hubungan kita menjadi kemitraan strategis yang komprehensif, mencakup kerja sama di bidang politik, ekonomi, pendidikan, militer, dan segala hal lainnya,” ujar Tolchenov dalam press briefing di Jakarta, Rabu (20/8/25)
Ia menegaskan momentum itu mempertegas posisi Indonesia sebagai mitra prioritas Rusia di Asia Tenggara. Menurutnya, kemitraan ini bukan sekadar simbol diplomasi, melainkan kerangka nyata untuk mengarahkan kolaborasi di masa depan, mulai dari politik hingga kebudayaan.
Tolchenov menambahkan, hubungan Indonesia–Rusia yang memasuki usia ke-75 berdiri di atas sejarah panjang sejak 1950. Ia juga memandang Jakarta sebagai mitra yang konsisten dan dapat diandalkan dalam menghadapi tantangan global.
Perayaan 75 tahun itu akan ditandai dengan sejumlah kegiatan budaya, mulai dari festival film, pameran seni, hingga program pertukaran seniman. Tolchenov juga menyoroti peran pendidikan, dengan ratusan mahasiswa Indonesia menempuh studi di Rusia setiap tahun, terutama di bidang sains dan teknologi. “Kami senang banyak anak Indonesia belajar di universitas-univesitas kami,” katanya.
Selain itu, ia juga menekankan stabilitas hubungan RI–Rusia di tengah situasi geopolitik yang menantang, terlihat dari komunikasi intensif antarpejabat tinggi dan negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang kini memasuki tahap akhir.
“Sangat mungkin bahwa pada bulan Desember tahun ini, kedua belah pihak tersebut akan menandatangani dokumen secara resmi,” katanya.