Rabu 08 Nov 2023 18:42 WIB

Tak Gabung TKN Prabowo-Gibran, Menteri Bahlil Lebih Ingin Fokus Urus Negara

Meski tak gabung TKN, Bahlil menegaskan mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Investasi sekaligus Dewan Pembinan Penerus Negeri, Bahlil Lahadalia menghadiri acara deklarasi dukungan relawan Penerus Negeri kepada Prabowo-Gibran di Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Investasi sekaligus Dewan Pembinan Penerus Negeri, Bahlil Lahadalia menghadiri acara deklarasi dukungan relawan Penerus Negeri kepada Prabowo-Gibran di Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasannya tidak masuk ke dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia menegaskan, lebih ingin fokus mengurus negara dan investasi.

"Saya kan menteri ya kan? Kalau masuk TKN harus mengundurkan diri jadi menteri," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/11/2023). Saat ini, lanjut dia, paling penting adalah membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada masa sisa pemerintahan sampai 20 Oktober 2024.

Baca Juga

Bahlil pun heran, siapa sosok yang ingin dirinya masuk TPN Prabowo-Gibran. "Yang mau saya masuk TKN siapa sih? Saya malah enggak tahu. Enggak lah, saya nggak di TKN. Saya mengurus negara, membantu Pak Jokowi, karena kalau saya masuk TKN, saya harus mengundurkan diri jadi menteri, nanti investasi gimana?"

 

Walau demikian, Bahlil menyatakan, dukungannya ke pasangan Prabowo-Gibran. Hal itu lantaran pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut yang akan melanjutkan pemerintahan era Jokowi. "Tapi kalau kalian tanya saya dukung siapa, saya dukung Prabowo sama Gibran," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum TKN Koalisi Indonesia Maju Rosan Roeslani menjelaskan, nama Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia tidak ada dalam struktur TPN, karena para menteri tersebut berbagi tugas. Dengan begitu, kerja kabinet tidak terhambat urusan politik.

Tarik investor IKN...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement