Selasa 07 Nov 2023 17:58 WIB

Ketum DMI Protes Namanya Masuk Daftar Tamu Nasdem, Ini Klarifikasi Din Syamsuddin

Komjen (purn) Syafruddin protes namanya tercantum dalam daftar tamu Nasdem.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga sebagai Ketua Pengarah Aksi Din Syamsuddin saat menghadiri Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga sebagai Ketua Pengarah Aksi Din Syamsuddin saat menghadiri Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengklarifikasi adanya nama Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Pur) Syafruddin saat pertemuan bersama elite Partai Nasdem di Jakarta, Senin (6//11/2023). Din menyatakan memohon maaf atas kejadian ini.

"Tokoh ormas Islam yang diajak bersilaturahmi adalah atas undangan, dan yang dicantumkan namanya dalam daftar adalah yang bersedia. Nama Waketum DPP Dewan Masjid diberi catatan dalam kurung tentatif atau tidak pasti," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga

Din menjelaskan, dimasukkannya nama itu berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla di Monas pada Aksi Akbar Palestina.

"Saya memberitahu beliau (Jusuf Kalla) bahwa akan ada rombongan pimpinan/tokoh ormas Islam ke DPP Partai Nasdem, 6 November 2023, guna menyampaikan aspirasi. Dan bertanya apakah ada wakil dari DMI yang mau ikut. Dengan menyebut mungkin Wakil Ketua Umum DMI bisa mewakili. Saya salah dalam memahami isyarat Pak JK bahwa beliau setuju," jelasnya.

Ia melanjutkan, ketika Partai Nasdem meminta daftar nama yang akan hadir untuk keperluan penyediaan kursi tempat duduk, nama Waketum DMI dimasukkan. Tetapi, dalam catatan tentatif atau belum pasti.

"Waktu beliau mengirim pesan, tidak akan ikut, dengan alasan tidak ikut politik praktis, daftar itu tidak segera diralat (karena sudah ditulis tentatif atau tidak pasti)," ungkap Din.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement