Rabu 01 Nov 2023 12:50 WIB

Datangi Balkot, Orang Tua Siswa SDN Pocin: Kita Bisa Lihat Arogansi Walkot Depok

Orang Tua siswa SDN Pondok Cina sebut arogansi Walkot Depok terlihat dalam kasus ini.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah mahasiswa dan orang tua siswa saat aksi di depan SDN Pondok Cina 1, Depok. Orang Tua siswa SDN Pondok Cina sebut arogansi Walkot Depok terlihat dalam kasus ini.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah mahasiswa dan orang tua siswa saat aksi di depan SDN Pondok Cina 1, Depok. Orang Tua siswa SDN Pondok Cina sebut arogansi Walkot Depok terlihat dalam kasus ini.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Belasan orang yang merupakan perwakilan dari orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 mendatangi kantor Wali Kota Depok untuk menyampaikan surat yang berisi aspirasi mereka dan para siswa, Rabu (1/11/2023). Wali murid berharap agar Mohammad Idris mau menormalisasi sekolah anak-anak mereka dan mengurungkan niat relokasi.

Perwakilan orang tua, Hendro Isnanto mengatakan surat aspirasi tersebut mengatasnamakan lebih dari 100 orang tua siswa di fasilitas pendidikan tersebut. Mereka berharap pemerintah kota mengembalikan aktivitas belajar di SDN Pondok Cina 1 seperti sebelumnya.

Baca Juga

"Kita masih berpikir bahwa wali kota mau membangun Depok dengan pendidikan dasar. Kita ketuk sekali lagi, upaya-upaya hukum sudah kita lakukan, artinya hampir semua upaya sudah kita lakukan," kata Hendro Isnanto di Balaikota Depok, Rabu (1/11/2023).

Menurutnya, dalam beberapa pekan, orang tua akan melihat respons dari wali kota atas surat aspriasi tersebut. Mereka ingin melihat keberpihakan wali kota atas isu ini. Apakah akan terus menjalankan rencana relokasi dan mengorbankan siswa, atau menormalisasi kembali SDN Pondok Cina 1.

"Ini kita nggak akan berhenti berupaya. Tinggal nanti masyarakat menilai karakter pemimpin kita. Apakah mereka mau mendengar kita sebagai rakyat? Atau tetap menjalankan rencananya yang dalam tanda kutip arogan, karena pembangunan masjid sudah dibatalkan tapi tetap mau dikosongkan," katanya.

Hendro menjelaskan, dengan batalnya pembangunan masjid agung di lahan SDN Pondok Cina 1, seharusnya pemerintah kota tidak lagi memiliki alasan untuk merelokasi siswa. Sehingga jika normalisasi dilakukan, setiap pihak akan mendapat manfaat karena siswa bisa bersekolah seperti biasa dan pemerintah tidak perlu mengurangi jumlah sekolah.

"Seharusnya sesuai dengan keinginan kita seperti itu (tidak relokasi). Supaya masalah bisa selesai win-win solution buat kita dan murid-murid dan pemerintah pemerintah juga," ujarnya. 

Para orang tua menggugat upaya relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 oleh Wali Kota Depok. Polemik yang sudah berlangsung sejak akhir 2022 lalu ini terjadi lantaran Pemkot Depok berencana akan merelokasi siswa di sekolah tersebut dan menggunakan lahannya untuk membangun Masjid Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement