Sabtu 28 Oct 2023 22:36 WIB

Bahlil Sindir PDIP Kehabisan Isu Sampai Ungkit Jokowi Tiga Periode

Menurut Bahlil, capres yang paling sering bicara hilirisasi adalah Prabowo Subianto.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Investasi sekaligus Ketua Dewan Pembina Penerus Negeri, Bahlil Lahadalia mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di The Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).
Foto:

Menteri Bahlil Lahadalia menyebut, Prabowo Subianto adalah capres yang paling memahami kebijakan hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang kini dilakukan Presiden Jokowi. Bahlil menarik kesimpulan tersebut setelah mencermati pidato-pidato Prabowo, Anies Rasyid Baswedan, dan Ganjar Pranowo. 

"Yang sering bicara soal hilirisasi, yang betul-betul detail untuk menuju Indonesia Emas 2045, ya mohon maaf, saya harus berani mengatakan itu hanya capres Pak Prabowo Subianto," kata Bahlil di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu. 

Menurut Bahlil, wajar Prabowo dianggap sama dengan Jokowi karena keduanya punya program yang sama. Adapun capres yang lain, kata dia, tidak mengetahui detail konsep hilirisasi yang digagas Jokowi. 

Dia mengatakan, kebijakan hilirisasi hanya bisa dieksekusi oleh sosok yang punya jiwa nasionalisme dan integritas yang kuat. Figur itu harus pula berani untuk tidak takut apabila ditekan pihak asing.

Soal keberanian, Bahlil mencontohkan bagaimana Dana Moneter Internasional (IMF) sempat mengintervensi Indonesia karena Presiden Jokowi melarang ekspor nikel. Untungnya, Presiden Jokowi adalah sosok yang berani sehingga punya nyali memerintahkan Bahlil untuk melawan IMF. 

"Pak Jokowi yang sipil saja udah keras begitu, apalagi Pak Prabowo yang jenderal, mantan Danjen Kopassus," kata Bahlil. 

Dia menegaskan, Indonesia tidak membutuhkan pemimpin yang hanya sering baca buku dan pidato. Bahlil menyebut, nangsa ini membutuhkan pemimpin yang berani mengambil keputusan secara mandiri seperti Prabowo. 

"Bukan (pemimpin yang) tanya-tanya dulu kiri-kanan, nanti yang kiri nanya lagi bagaimana ee, atau tanya yang kasih tiket sudah setuju apa belum, kalau belum setuju nanti pikir-pikir dulu," kata Bahlil menyindir capres lain. Salah satu relawan yang hadir di acara itu sontak meneriakkan kata 'petugas partai'. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement