Selasa 14 May 2024 21:40 WIB

Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Tingkatkan Literasi Keuangan

Pemerintah juga berupaya tingkatkan kesehatan guru.

Rep: Ronggo Astungkoro / Red: Nashih Nashrullah
Pembayaran online/pinjaman online (ilustrasi). Pemerintah juga berupaya tingkatkan kesehatan guru
Foto: Freepik
Pembayaran online/pinjaman online (ilustrasi). Pemerintah juga berupaya tingkatkan kesehatan guru

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Guru menjadi kelompok profesi terbesar yang terjerat pinjaman online (pinjol) berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir April 2024. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan melakukan peningkatan literasi keuangan para guru di seluruh Indonesia.

“Supaya lebih banyak guru yang teredukasi mengenai perencanaan dan literasi keuangan agar terhindar dari pinjol, terlebih pinjol ilegal,” ucap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga

Dia menjelaskan, dalam pelaksanaannya Ditjen GTK Kemendikbudirstek akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dan dinas pendidikan terkait. Menurut Nunuk, langkah tersebut diambil karena pihaknya turut berempati dengan kenyataan tersebut.

Nunuk menyatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia. Maraknya kasus pinjol yang juga menjerat kalangan pendidik, kian menjadi sorotan dan menimbulkan keprihatinan tersendiri.

Dia mengatakan, Kemendikbudristek terus mendorong upaya optimalisasi pembukaan formasi guru aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) 2024 untuk peningkatan kesejahteraan guru di Indonesia.

Saat ini, tercatat sebanyak 774.999 guru honorer yang telah lulus menjadi guru ASN PPPK.

“Selain itu, tercatat pula sebanyak 241.853 formasi ASN PPPK 2024 diajukan oleh pemerintah daerah (Pemda) per 31 Januari 2024,” jelas dia.

Nunuk menyampaikan, Ditjen GTK bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terus mendorong dan mengadvokasi Pemda untuk segera memaksimalkan rekrutmen guru ASN PPPK di daerahnya masing-masing pada tahun ini demi mengentaskan status guru honorer.

Selain itu, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan guru yang sudah berstatus sebagai ASN, Ditjen GTK juga menyiapkan sistem uji kompetensi untuk kenaikan jabatan bagi guru yang berkinerja baik.

“Kami juga melakukan akselerasi dan transformasi pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan untuk mendorong sertifikasi profesi yang akhirnya juga berdampak pada kesejahteraan guru,” kata dia.

Sebelumnya, persoalan guru menjadi kelompok profesi utama yang paling banyak menjadi korban jeratan pinjol turut menjadi perhatian Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. Data dari OJK itu dia nilai menunjukkan bukti jika kesejahteraan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.

“Menjadi salah satu indikator betapa dunia pendidikan di Indonesia masih menghadapi persoalan serius. Tidak mungkin kita bisa membayangkan kemajuan kualitas peserta didik jika sang pendidik masih berjibaku dengan upaya mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujar dia, Senin (29/4/2023).

OJK mengungkapkan, ada delapan kelompok masyarakat yang paling banyak terjerat pinjol. Guru menduduki peringkat pertama dengan persentase sebesar 42 persen. Disusul kemudian korban PHK sebanyak 21 persen,  kalangan ibu rumah tangga 17 persen.

Kemudian 9 persen adalah karyawan, 4 persen pedagang, dan 3 persen pelajar. Lalu, sisanya yakni tukang pangkas rambut dan ojek online masing-masing 2 persen dan 1 persen.

Huda mengatakan, kesejahteraan guru di Indonesia masih menjadi cerita sedih yang tak kunjung berakhir. Sebagian besar guru di Indonesia masih berstatus sebagai tenaga honorer dengan besaran gaji yang cukup memprihatinkan.

“Kondisi ini hampir bisa dipastikan berkorelasi pada kualitas pembelajaran karena fokus tenaga pendidik akan terpecah di mana satu sisi harus mengajar dan di sisi lain harus berupaya memenuhi kebutuhan dasar,” katanya. 

Dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun ajaran 2022/2023, ada sebanyak 3,37 juta guru di Indonesia. Dari jumlah tersebut, jumlah guru paling banyak berada di jenjang Sekolah Dasar (SD) yang mencapai 1,61 juta orang. “Mereka tersebar di sekitar 399.376 unit sekolah di seluruh Indonesia,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement