Jumat 27 Oct 2023 14:26 WIB

Tiga Fakta Mengejutkan Pembunuhan Subang, dari Daftar Siswa Fiktif Hingga Sang Eksekutor

Polisi temukan daftar siswa fiktif di yayasan milik Yosep Hidayah.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas kepolisian melakukan penyisiran saat olah tempat kejadian perkara di area rumah korban di Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023).
Foto:

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan penyidik tengah mengembangkan penyidikan terhadap yayasan pendidikan milik Yosep Hidayah.

Dari hasil pemeriksaan saksi, siswa-siswa di yayasan tersebut fiktif. "Kita temukan dari pemeriksaan saksi itu kan, siswanya fiktif. Makanya kita dalami berkas yayasan untuk menggali motifnya, kita masih gali," ucap dia saat dihubungi, Kamis (26/10/2023).

Tidak hanya itu, ia menuturkan telah melakukan pemblokiran rekening yayasan pendidikan milik Yosep Hidayah. Sebab penyidik menemukan daftar siswa yang fiktif. "Makanya kemarin kita melakukan pemblokiran terhadap beberapa rekening yayasan kemarin karena kita temukan ada daftar siswa yang fiktif," kata dia.

Surawan mengatakan penyidik terus mendalami motif peristiwa pembunuhan Tuti Suhartini dengan Amalia Mustika Ratu dengan memeriksa saksi dari pihak keluarga. Mereka beraktivitas di yayasan tersebut. "Jadi kita dalami terus soal motif dari keterangan keluarga disitu mereka dalam satu lingkup yayasan," kata dia.

3.  Eksekutor Pembunuhan

Polisi menduga Yosep Hidayah tersangka kasus pembunuhan terhadap istrinya Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu berperan sebagai eksekutor. Namun, ia sendiri dibantu oleh tersangka lain-lainnya.

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan tersangka Yosep Hidayah berperan sebagai eksekutor dalam kasus pembunuhan istri dan anaknya. Keterangan tersebut muncul berdasarkan pengakuan tersangka lainnya yaitu M Ramdanu.

"(Eksekutor) tidak pernah dari pengakuan dia (Yosep), tapi dari hasil penyidikan olah TKP dan sebagainya sudah mengarah ke sana (Yosep)," ucap dia saat dihubungi wartawan, Kamis (26/10/2023).

Meski begitu, ia menuturkan Yosep dibantu oleh tersangka lainnya saat mengeksekusi korban. Hasil autopsi korban menunjukkan tersangka Yosep tidak sendiri saat melakukan eksekusi. "Ada perbantuan dari yang lain tidak mungkin sendiri. Kita analisa dari perlukaannya kemudian dari autopsinya itu tidak mungkin dilakukan sendiri," ungkap dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement