Kamis 26 Oct 2023 16:22 WIB

Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran Masih Tertinggi Usai Putusan MK

Elektabilitas Prabowo dan Ganjar menurun diikuti naiknya pasangan Anies-Muhaimin.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Pasangan capres Prabowo Subianto bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023)..
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Pasangan capres Prabowo Subianto bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023)..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merekam simulasi tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) usai adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait usia minimal untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Putusan MK membuat Gibran Rakabuming Raka bisa maju sebagai cawapres.

Tiga pasangan yang dipastikan maju ikut kontestasi adalah Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran. Usai putusan MK tersebut, elektabilitas Prabowo-Gibran mengungguli kedua pasangan lainnya, dengan elektabilitas sebesar 36,1 persen.

Baca Juga

Di bawahnya adalah Ganjar-Mahfud dengan perolehan sebesar 33,7 persen dan di posisi terakhir adalah Anies-Muhaimin (23,7 persen). "Simulasi pasangan tidak berbeda signifikan dari simulasi tiga nama (capres saja)," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis daringnya di Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Namun, angka simulasi pasangan tersebut rupanya menjadi penurunan bagi elektabilitas Prabowo dan Ganjar sebagai perseorangan. Elektabilitas keduanya adalah Prabowo (37,0 persen) dan Ganjar (34,8 persen).

Imbas dari penurunan elektabilitas dari simulasi pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu membawa peningkatan angka bagi pasangan Anies-Muhaimin. Anies sebagai perseorangan memiliki elektabilitas sebesar 22,3 persen.

Namun, setelah adanya simulasi pasangan pasangan dengan akronim AMIN itu meraih angka sebesar 23,7 persen. Sedangkan yang menyatakan tidak tahu atau tidak jawab meningkat dari 5,8 persen menjadi 6,5 persen.

"Suara Pak Prabowo ketika bergandengan dengan Gibran agak turun. Suara Ganjar ketika berpasangan dengan Pak Mahfud dan kemudian disodori lawan dari Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin, sebagian pendukung Ganjar lari ke tidak tahu/tidak jawab," ujar Burhanuddin.

"Tetapi yang pasti, ada sebagian pendukung Pak Prabowo lama pindah ke Anies, makanya suara Anies-Muhaimin nambah," kata Burhanuddin menambahkan.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada 16 sampai 20 Oktober 2023. Jumlah responden sebanyak 2.567 orang yang tersebar di seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang sudah terlatih. Survei menggunakan metode simple random sampling yang memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekira 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sikap lunak PDIP...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement