REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, mengakui dirinya sudah tidak lagi pemarah atau galak seperti dulu. Menurut mantan Danjen Kopassus itu, dirinya berubah karena sudah dua kali kalah sebagai capres Pilpres 2014 dan 2019. 

"Ada yang mengatakan 'Pak Prabowo sudah berubah ya, sekarang sudah banyak becandanya, sudah nggak galak lagi kayak dulu'. Ya namanya sudah dua kali kalah ya," kata Prabowo sembari tersenyum, lalu disambut gela tawa kader PSI yang menghadiri acara deklarasi dukungan di Ballroom The Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023) malam. 

Prabowo menuturkan, kekalahannya sebagai capres pada dua pilpres terakhir merupakan sebuah cobaan sekaligus pelajaran yang bagus. Menurut dia, terlalu sering menang bisa membuat seseorang sombong atau dalam bahasa Jawa disebut kemlinthi. 

Pria berusia 72 tahun itu lantas bercerita bahwa semasa muda merasa dirinya hebat. Karena itu, menurut dia, tuhan memberikan pelajaran lewat kekalahan dalam dua pilpres terakhir. 

"Yang Maha Kuasa itu mau kasih pelajaran kepada saya. 'Hei prabowo, kau kira kau hebat, nih gua kasih lu (kekalahan), tang'," kata Prabowo. 

"(Tuhan) lagi ngecek gua, gimana reaksi gua, kan gitu. Ternyata itu, saya mendapat begitu banyak hikmah," ujarnya menambahkan. 

Kendati sudah kalah berulang kali dan telah memetik hikmahnya, Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyerah. Dia mengaku akan terus mengabdi kepada rakyat Indonesia. 

"Pada prinsipnya, saya tidak menyerah. Saya tidak pernah mau putus asa. Saya belajar, tapi selalu fokus saya adalah pengabdian kepada bangsa dan rakyat Indonesia," kata Menteri Pertahanan itu. 

Pernyataan Prabowo itu tampak dalam langkah politiknya. Meski sudah tiga kali kalah dalam sejak Pilpres 2009, Prabowo ternyata kembali maju pada Pilpres 2024. Dirinya dan Gibran Rakabuming Raka akan didaftarkan sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 pada hari ini, Rabu (25/10/2023).

Ikuti Whatsapp Channel Republika