REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyindir partai politik yang meninggalkan koalisi pendukungnya. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebelumnya hengkang dari KIM, lalu bergabung dengan poros Anies Baswedan.
Sindiran tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya ketika menerima dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Ballroom The Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023) malam. Pada bagian awal pidatonya, Prabowo menyebut sebenarnya ada banyak tokoh yang harus dia sapa.
Dia lantas bertanya kepada hadirin apakah perlu menyapa satu per satu pimpinan partai politik pendukungnya. Ratusan kader PSI dalam ruangan tersebut berteriak 'tidak'.
"Nanti tersinggung (kalau tidak disapa). Ketua umum tersinggung, sekjen tersinggung, nanti ninggalin koalisi. Awas lu ye!" kata Prabowo lalu disambut gelak tawa hadirin dan senyuman pimpinan partai politik pendukungnya.
Prabowo kembali melontarkan sindiran serupa pada bagian tengah pidatonya. Sindiran dimulai dengan mengaku heran melihat kelakuan aneh politisi di Indonesia. Sebab, beberapa politisi sikapnya tidak konsisten.
"Pagi tempe, siang sudah tahu, sore sudah jadi gado-gado. Nggak jelas. Bingung saya. Kasih tangan (bersalaman), berjuang kita, eh pindah ke sana," kata Prabowo, dan lagi-lagi disambut gelak tawa hadirin.
PKB hengkang dari KIM pada awal September lalu. Ketua Umum PKB meninggalkan Prabowo untuk menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan.
Setelah ditinggalkan PKB, KIM ternyata bertransformasi menjadi koalisi gemuk. Kini, KIM terdiri atas empat partai parlemen, tiga partai non-parlemen, dan dua partai baru. KIM akan mendaftarkan duet Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 pada hari ini, Rabu (25/10/2023).