Senin 23 Oct 2023 23:44 WIB

BSSN Perkenalkan Platform Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber

Paradigma keamanan siber bergeser dari passive security menjadi reactive security.

Kegiatan BSSN
Foto: dokweb
Kegiatan BSSN

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — BSSN bertindak sebagai Deputy Chair the Organization of The Islamic Cooperation - Computer Emergency Response Teams (OIC-CERT) bertanggung jawab melaksanakan capacity building pada lingkungan anggota OIC-CERT. Hal itu dilakukan melalui pelatihan maupun peningkatan kesadaran.

BSSN melalui Direktorat Operasi Keamanan Siber menyelenggarakan kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi NAT-CSIRT dengan tema Strategi Optimalisasi Pengelolaan Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber Lingkup Nasional dan ISAC Ransomware di Hotel Swiss-Belinn Bogor pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dominggus Pakel mengatakan dalam sambutannya, Kegiatan ini bertujuan agar CSIRT yang telah terbentuk disemua sektor Infrastruktur Informasi Vital di Indonesia dapat meningkatkan dan mengevaluasi kemampuan dalam penanggulangan dan pemulihan insiden siber serta pertukaran informasi terkait ancaman siber.

“Saya harapkan forum ini dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi CSIRT organisasi pada sektor Infrastruktur Informasi Vital di Indonesia, untuk terus aktif saling berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi guna mendukung efektivitas penyelenggaraan CSIRT, dari aspek layanan, sumber daya penyelenggara, dan kematangan keamanan siber”, jelasnya.

Sementara Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf dalam paparannya mengatakan, dengan adanya paradigma pergeseran keamanan siber dari passive security menjadi reactive security kemudian proactive security hingga saat ini berada di titik collaborative security diperlukan adanya kolaborasi dan sinergi baik antar bagian maupun antar stakeholder yang membutuhkan adanya sharing informasi antar organisasi sehingga terciptalah keamanan yang kolaboratif dan efisien.

Inisiasi platform pertukaran informasi dini ancaman siber diharapkan dapat memiliki manfaat yaitu sebagai wadah untuk saling berbagi informasi dini ancaman siber. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan, membantu dalam mengoptimalkan pelaksanaan tanggap insiden siber, membentuk komunitas berbagi informasi dini ancaman siber. "Juga untuk meningkatkan kematangan pengetahuan melalui pengayaan informasi berkorelasi antar anggota Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber” ungkapnya.

Kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi NAT-CSIRT ini diikuti oleh peserta dari Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah serta dari Negara yang tergabung dalam OIC-CERT.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement