Jumat 04 Jul 2025 12:39 WIB

Warga Pulau Kelapa Mengadu ke Pramono Kesulitan Air Bersih untuk Mandi

Terpaksa mandi pakai air kotor. Kami bikin sumur, itu air kotor.

Rep: Bayu Adji Prihammanda / Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo melakukan penanaman mangrove dan memberikan bibit ikan kerapu kepada warga di Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jumat (4/7/2025).
Foto: Republika.co.id/Bayu Adji P
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo melakukan penanaman mangrove dan memberikan bibit ikan kerapu kepada warga di Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jumat (4/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga di Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, mengeluhkan sulitnya air bersih untuk kebutuhan mandi. Hal itu telah dirasakan warga di Pulau Kelapa lebih dari satu bulan yang lalu.

Salah seorang warga Pulau Kelapa, Ratna (39 tahun), mengatakan, fasilitas untuk menyalurkan air bersih guna kebutuhan mandi warga sudah tidak berfungsi sejak dua bulan terakhir. Alhasil, warga kesulitan untuk mendapatkan air untuk mandi.

Baca Juga

"Karena sekarang harapan kami semua buat mandi mengandalkan PAM Jaya. Itu sudah mau dua bulan enggak jalan," kata Ratna saat mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang sedang mengunjungi Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jumat (4/7/2025).

Saat ini, hanya fasilitas teknologi pengolahan air payau menjadi air bersih layak minum atau Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) yang berfungsi di Pulau Kelapa. Air dari BWRO itu digunakan warga untuk minum. "Kalau buat minum beli Rp 1.000 se-jeriken," kata Ratna yang merupakan ketua rukun tetangga (RT) setempat.

Sementara itu, salah seorang warga lainnya, Agus (55), juga mengaku kesulitan air bersih untuk kebutuhan mandi. Karena hal itu, sejumlah warga harus mandi dengan air kotor. "Terpaksa mandi pakai air kotor. Kami bikin sumur, itu air kotor. Jadi kami terpaksa mandi itu."

Meski begitu, Agus menganggap, air untuk kebutuhan minum warga masih mencukupi. Namun, lantaran air untuk mandi tidak tersalurkan, sebagian warga mengantre air dari fasilitas BWRO untuk membeli air minum. "Jadi banyak antre, jadi mereka buat air bilas. Padahal harusnya buat minum," kata Agus.

Gubernur Pramono mengaku telah langsung menerima keluhan warga itu. Menurut dia, masalah utama warga di Pulau Kelapa itu menyampaikan keluhan terkait kesulitan air untuk mandi.

"Kalau air untuk minum enggak ada masalah, karena memang sudah disiapkan secara baik, baik oleh Sumber Daya Air maupun oleh PAM Jaya," kata Pramono kepada warga Pulau Kelapa.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement