REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cyber University yang terkenal sebagai Kampus Fintech Pertama di Indonesia, kembali membuat gebrakan.

Dalam mendorong terciptanya inovator keuangan digital, Cyber University menjalin kolaborasi strategis dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis melalui acara bergengsi Cyber Leader Talk, yang mengusung tema "Shaping Tomorrow’s Innovators".

Acara yang digelar di Aula Kampus Cyber University pada pekan lalu ini, menghadirkan Dr Dendy Pramudito, Direktur Operasi dan Teknologi Artajasa, sebagai pembicara utama.

Kehadirannya membawa energi baru bagi jajaran pimpinan kampus, dosen, mahasiswa serta tamu undangan untuk memahami langsung bagaimana inovasi digital dan keamanan siber menjadi tulang punggung industri keuangan masa depan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Cyber University, Dr Agus Trihandoyo, menegaskan, sinergi perguruan tinggi dan dunia industri adalah kunci dalam mencetak digital talent yang adaptif dan kompetitif.

“Kami tidak hanya mencetak lulusan yang paham teknologi, tapi juga siap berinovasi di tengah dinamika keuangan digital global,” ungkapnya dalam keterangan rilis yang diterima, Senin (19/5/2025).

Lebih dari sekadar seremoni, acara ini menjadi ruang diskusi strategis yang membahas pentingnya keamanan informasi di tengah gencarnya transformasi digital.

Dr Dendy, dalam sesinya, menyampaikan fakta mengejutkan tentang peningkatan serangan siber di sektor finansial. “Teknologi tanpa perlindungan adalah ancaman. Kita harus membangun sistem yang bukan hanya pintar, tapi juga aman,’’ katanya menegaskan.

Tak hanya memotivasi, Artajasa membuka peluang konkret bagi mahasiswa Cyber University terjun langsung ke industri melalui program magang Company Learning Program (CLP) dan kemungkinan kolaborasi dalam riset dan pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan nyata pasar.

Cyber Leader Talk kali ini menjadi lebih dari sekadar seminar. Ia menjadi momentum kebangkitan semangat inovasi digital yang berakar pada kolaborasi strategis.

Cyber University membuktikan pendidikan tinggi bisa dan harus terhubung langsung dengan dunia industri untuk menyiapkan pemimpin masa depan yang tak hanya cakap teknologi, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan global.

Ikuti Whatsapp Channel Republika