REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto bisa terus meningkat meninggalkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD maupun Anies Baswedan jika menggandeng Erick Thohir sebagai cawapresnya. Kenaikan angka elektabilitas Prabowo ini menurut hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) lebih tinggi dibandingkan saat Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka maupun Khofifah Indar Parawansa.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengatakan, dalam simulasi tiga capres, Prabowo Subianto mendapatkan 35,8 persen, lalu Ganjar 30,9 persen dan Anies sebanyak 19,3 persen. Kemudian jika dilakukan simulasi dengan pasangan calon dengan memperhitungkan Prabowo belum menentukan cawapresnya, Prabowo-Gibran memperoleh 35,9 persen, lalu Ganjar-Mahfud MD 26,1 dan Anies-Muhaimin 20,6.
Simulasi jika Prabowo-Khofifah juga tidak berubah angkanya yakni sama 35,8 persen, dengan Ganjar-Mahfud 26,7 persen dan Anies-Muhaimin 20,6 persen. Hal berbeda jika Prabowo menggandeng Erick Thohir, maka peroleh angka pasangan ini naik hingga 39 persen, dengan Ganjar Mahfud 27 persen dan Anies-Muhaimin 19,2 persen.
"Jadi Khofifah dan Gibran efeknya sama ke Prabowo berhadapan dengan Ganjar dan Anies. Tetapi kalau Prabowo-Erick ini bisa menaikkan angka untuk Prabowo dari hampir 36 menjadi 39, mirip dengan temuan sebelumnya baru kemudian Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin," ujar Djayadi.
"Kalau kita lihat di sini memang simulasi ini menunjukkan ada sedikit keunggulan Erick yang bisa membantu Prabowo meningkatkan perolehan suaranya sampai sekitar 2-3 persen untuk berhadapan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin, kalau Gibran dan Khofifah efeknya lebih rendah dibandingkan Erick," ujarnya.
Survei dilakukan pada 16-18 Oktober 2023 melalui telepon dengan metode random digit dialing (RDD) ke 1.229 responden. Margin of error dari survei ini diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika