Jumat 20 Oct 2023 23:50 WIB

BNI Investor Daily Summit 2023; Bahas Ketangguhan Bangsa Hadapi Tantangan Global

Kekuatan ekonomi Indonesia patut diperhitungkan.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Investor Daily bersama Bank Negara Indonesia (Persero) menggelar konferensi dan pameran investasi terbesar di Indonesia bertajuk “BNI Investor Daily Summit 2023.” Acara ini akan digelar pada 24-25 Oktober 2023 di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta. Seperti pelaksanaan tahun lalu, Presiden Joko Widodo akan membuka event tahunan ini.

BNI Investor Daily Summit 2023 yang mengusung tema Sustainable Growth, Global Challenges ini akan membahas 16 topik dalam Plenary dan Special Sessions. Kegiatan dua hari ini akan mengupas bagaimana kekuatan ekonomi Indonesia dan perannya di kancah global yang tengah menghadapi tantangan baik konflik geopolitik maupun krisis iklim. Pembahasan dibagi dalam tiga pilar, yakni resilience (ketangguhan), opportunity (peluang), dan transition (transisi).

Baca Juga

“Kami bersyukur acara tahun lalu mendapat dukungan yang begitu besar dari banyak pihak. Mulai dari Bapak Presiden, para menteri dan pimpinan lembaga pemerintahan, pelaku usaha, hingga para peneliti dan pakar baik dari dalam dan luar negeri. Kami berharap acara kali ini, pada tahun yang krusial dalam politik nasional, BNI Investor Daily Summit dapat kembali menjadi platform pertemuan gagasan untuk Indonesia ke depan,” ujar Chairman B-Universe Media Holdings Enggartiasto Lukita, Jumat (20/20/2023).

BNI Investor Daily Summit 2023 akan melibatkan sekitar 500 perusahaan dan institusi nasional dan internasional serta dihadiri sekitar 3.000 peserta. Enggar menjelaskan, forum ini berupaya memaparkan peluang-peluang dan risiko-risiko yang akan dihadapi dunia karena kebijakan-kebijakan yang diambil akan menentukan dinamika ekonomi global.

Untuk menghadapi tantangan global, Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi pada beberapa tahun ke depan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni. Selain itu, Indonesia juga harus terus melakukan adaptasi teknologi untuk mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru. Pada saat yang sama, para pelaku usaha terus dituntut untuk mengembangkan usaha yang mengedepankan lingkungan dan keberlanjutan.

“Semua isu yang tampak tarik-menarik ini kita coba urai menjadi agenda bersama ke depan. Ini saatnya kita duduk bersama untuk merumuskan kepentingan nasional kita. Politik boleh panas menjelang pemilu, tapi urusan ekonomi harus kita bahas dengan kepala dingin,” kata Enggar.

 

Visi Ekonomi Capres

Selain pembahasan oleh pejabat pemerintah, pelaku usaha dan pengamat, acara tahun ini menyediakan sesi khusus bagi para calon presiden untuk menyampaikan visi ekonominya. Menurut Enggar, undangan resmi telah disampaikan kepada calon-calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

“Ini adalah tahun yang menentukan bagi masa depan Indonesia. Sampai saat ini Presiden Jokowi telah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil walau kita menghadapi badai pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik. Bagaimana ke depannya? Ini kesempatan berharga bagi para pemangku kepentingan ekonomi nasional untuk mendengar langsung visi ekonomi dari para calon presiden,” kata Enggar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement