Rabu 11 Oct 2023 08:51 WIB

LRT Jakarta Dapat Kucuran Dana Rp 2,5 Triliun dan MRT Rp 5,1 Triliun pada 2024

PT Jakpro gunakan dana Rp 2,5 triliun untuk membangun LRT rute Velodrome-Manggarai.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP 203 Stasiun Glodok dan Kota di Jakarta Barat, Kamis (16/2/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja beraktivitas di area proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP 203 Stasiun Glodok dan Kota di Jakarta Barat, Kamis (16/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor transportasi terintegrasi di Jakarta terus dikebut oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui kucuran anggaran. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai dan PT MRT Jakarta menjadi dua dari tiga BUMD yang mengusulkan penyertaan modal daerah pada 2024.

 

Baca Juga

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail mengatakan, setidaknya ada tiga BUMD mitra yang mengusulkan PMD pada 2024. Masing-masing PT Jakpro, PT MRT Jakarta, dan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida).

 

"Untuk LRT dan MRT itu merupakan PMD lanjutan dari tahun sebelumnya guna menuntaskan target penyelesaian pembangunan MRT dan juga LRT sampai Manggarai. Angkanya MRT sekitar Rp 5 triliun, LRT Rp 2,5 triliun," kata Ismail dalam rapat pembahasan dan pendalaman fraksi soal Raperda APBD 2024 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/10/2023).

 

Ismail mengatakan, ada mekanisme tertentu yang mesti dilalui oleh BUMD. Di antaranya, mekanisme di Badan Pembinaan BUMD dan di bawah koordinasi dengan Sekda DKI serta Asisten Perekonomian dan Keuangan DKI. "Kemudian dilakukan penajaman sehingga diputuskan hanya tiga ini (BUMD) yang diajukan untuk PMD 2024," ujar Ismail.

 

Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin menjelaskan, pihaknya mengusulkan PMD sebesar Rp 2,5 triliun dalam Raperda APBD tahun anggaran 2024. PMD itu nantinya digunakan untuk melanjutkan pembangunan LRT fase 1B rute Velodrome-Manggarai.

 

"Target kami di pengujung tahun 2024 nanti terbangunnya atau dimulainya operasi parsial, artinya aktivasi stasiun sampai Pramuka untuk kemudian kami lakukan trial operation. Kami juga meyelesaikan infrastruktur jalan dan jembatan sampai Manggarai," kata Iwan.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, PMD yang diajukan tahun depan sebesar Rp5,1 triliun untuk tiga program prioritas. Masing-masing, melanjutkan pembangunan MRT fase 2A dari Bundaran HI-Kota, memulai pembangunan MRT Fase 2B dari Kota ke Ancol, dan perencanaan MRT Fase 3 Timur-Barat.

 

"Pertama Fase 2A yang saat ini pembangunannya baru 26 persen dan kita lanjutkan di tahun 2024. Kedua, memulai fase 2B Kota ke Ancol. Ini bentuknya kajian. Ketiga, secara paralel kita melakukan groundbreaking untuk pembangunan Timur-Barat dari Ujung Menteng sampai Tomang. Panjangnya 24,5 kilometer," tutur Tuhiyat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement