Rabu 04 Oct 2023 19:51 WIB

Cara Riau Atasi Masalah Kabut Asap

Riau ingin melakukan modifikasi cuaca atasi kabut asap.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erdy Nasrul
Persiapan operasi modifikasi cuaca.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Persiapan operasi modifikasi cuaca.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Pemerintah Provinsi Riau mengajukan bantuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke pemerintah pusat. TMC tersebut diminta agar di Riau kembali dilakukan upaya hujan buatan untuk mengantisipasi kabut asap akibat Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, mengatakan, meskipun saat ini Karhutla di Riau relatif terkendali, mereka ingin melakukan modifikasi cuaca karena hampir semua wilayah di Riau terkena dampak kabut asap kiriman dari provinsi lain.

Baca Juga

Modifikasi cuaca menurut Edy, selain untuk membasahi lahan gambut agar tidak terbakar, hujan yang turun juga bisa mengantisipasi kabut asap yang melanda.

"Kami sudah kembali mengajukan kembali pelaksanaan TMC. Mudah-mudahan TMC bisa segera kembali dilakukan di Riau," kata Edy, Rabu (4/4/2023).

Terkait kondisi Karhutla di Riau, M Edy Afrizal menyebut bahwa Karhutla di Riau masih terkendali. Di mana dari ribuan hotspot di Sumatra per hari Selasa, di Provinsi Riau hanya 21 titik.

"Karhutla di Riau terkendali. Dari 1.000 lebih hotspot di Sumatra hari ini, di Riau hanya 21 titik. Sementara di Sumsel ada 800 lebih," ujarnya.

Dengan kondisi karhutla di Riau tersebut, pihaknya menyebut bahwa kabut asap yang melanda Provinsi Riau utamanya di Pekanbaru yakni masih merupakan asap dari provinsi tetangga yakni Jambi dan Sumatra Selatan (Sumsel). Karena itu, pihaknya mengajukan TMC agar di Riau dapat turun hujan dan menghambat asap masuk ke Riau.

"Kalau di Riau ada hujan, asap bisa tertahan. Ini penting dilakukan karena Riau merupakan benteng terakhir, jika asap terus-menerus masuk ke Riau bisa saja asap mengarah ke negara tetangga," kata Edy menambahkan.

Terpisah, Forecaster BMKG Pekanbaru, Mia V, mengatakan saat ini terpantau sebanyak 1.262 titik panas atau hotspot muncul di Sumatera.

1.262 titik panas di Sumatra ini tersebar di 7 provinsi di Sumatera. Yakni Sumatera Selatan 843 titik panas, Sumatra Barat 173 titik panas, Lampung 102 titik panas, Bangka Belitung 75 titik panas, Jambi 36 titik panas, Riau 21 titik panas, Bengkulu 12 titik panas.

"Khusus untuk di Riau, titik panas ini tersebar di Rokan Hulu dan Indragiri Hulu masing-masing 6 titik panas, Kuantan Singingi 4 titik panas, Kampar 3, Pelalawan dan Indragiri Hilir masing-masing 1 titik panas," ucap Mia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement