REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menyebut siswi sekolah dasar (SD) berinisial SR sempat dinasihati oleh wali kelasnya sebelum melompat dari lantai empat gedung SDN 06 Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Nasihat itu diberikan kepada SR dan satu teman sekelasnya karena terlibat aksi saling dorong saat kegiatan pembiasaan.
"Memang sempat terjadi dorong-mendorong di antara teman sekelasnya. Kemudian hal ini dilaporkan kepada wali kelas dan wali kelas memanggil korban dengan salah satu temannya untuk menengahi atau menasihati,” kata Yossi kepada awak media, Selasa (3/10/2023).
Pada saat peristiwa saling dorong itu, SR disebut secara tidak sengaja menampar salah seorang temannya. Sehingga wali kelas memanggil keduanya untuk ditengahi dan dinasihati dan setelah itu SR ke kamar mandi.
Namun yang bersangkutan tidak kembali ke kelas. Beberapa saat kemudian SR ditemukan sudah tergeletak di bawah usai melompat dari ketinggian. Peristiwa itu terjadi pada hari Selasa (26/9/2023) lalu.
“Kemudian yang bersangkutan ke kamar mandi dan tidak kembali ke kelas. Setelah itu dapat kabar dari guru di kelas sebelahnya bahwa almarhum ditemukan sudah posisi berada di lantai dasar,” ungkap Yossi.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian menyelidiki kasus SR yang melompat dari lantai empat gedung sekolahnya di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023) kemarin. Termasuk mendalami motif korban melompat dari ketinggian gedung hingga menyebabkan nyawanya melayang. Setidaknya sudah ada 12 saksi yang diperiksa terkait kasus memilukan tersebut.
“Adapun 12 orang saksi tersebut terdiri dari enam orang siswa dan siswi pelajar SDN 06 Petukangan Utara, tiga orang pelajar dari SDN 07 Petukangan Utara. Kemudian kami juga melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang dari pihak sekolah,” terang Yossi.
Insiden siswi SD inisial SR yang awalnya diduga terjatuh itu sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat siswi SD yang mengenakan seragam merah dan putih tergeletak di lapangan sekolahnya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.