REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Jakarta Selatan mengungkapkan rangkaian peristiwa sebelum siswi sekolah dasar (SD) berinisial SR melompat dari lantai empat gedung SDN 06 Petukangan Utara, Jakarta Selatan, pada tanggal 26 September 2023.
Peristiwa tersebut berawal saat seluruh murid di sekolah dasar itu, termasuk SR mengikuti kegiatan "pembiasaan" sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) itu dimulai.
“Jadi rangkaian peristiwa bahwa di pagi hari itu sesuai dengan jadwal di sekolah tersebut, dimulai pukul 06.30 itu ada kegiatan pembiasaan untuk penampilan drama atau teatrikal,” ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi kepada awak media, Senin (2/10/2023).
Namun, dalam kegiatan pembiasaan tersebut, SR terlibat aksi saling dorong dengan salah seorang teman sekelasnya dan kejadian dilaporkan ke wali kelas. Kemudian Wali kelas memanggil SR dan temannya seusai kegiatan pembiasaan berakhir pada pukul 07.30 WIB.
Keduanya pun diberi nasihat di depan pintu kelas sebelum KBM dimulai. Setelah menengahi dan menasihati, keduanya sama-sama bersalaman.
“Kemudian yang bersangkutan ke kamar mandi dan tidak kembali ke kelas. Setelah itu dapat kabar dari guru di kelas sebelahnya bahwa almarhum ditemukan sudah posisi berada di lantai dasar,” kata Yossi.
Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus SR yang melompat dari lantai empat gedung sekolahnya di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023) kemarin. Termasuk mendalami motif korban melompat dari ketinggian gedung hingga menyebabkan nyawanya melayang.
"Untuk motif masih kami dalami. Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi kami belum bisa menyimpulkan untuk motifnya apa yang bersangkutan melakukan perbuatan itu," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.
Lebih lanjut, penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Keempat saksi tersebut masing-masing dua orang guru, dan dua orang murid. Namun, hasil dari pemeriksaan keempat saksi tersebut, pihak penyidik belum menyimpulkan apa motif korban melompat dari lantai empat.
"Masih belum kita simpulkan (motifnya). Karena yang jelas kan butuh tahapan-tahapan proses pemeriksaan, kalau sudah terang baru kita sampaikan," tutur Bintoro.