REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaesang Pangarep memimpin rapat perdana DPP PSI sebagai ketua umum (ketum). Setelah rapat, Kaesang sempat menjawab pertanyaan soal hubungan terkini antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri usai dirinya bergabung ke PSI.
Hal itu lantaran di internal PDIP, ada larangan satu keluarga tidak boleh beda. Keputusan Kaesang disinyalir akan merugikan Jokowi yang merupakan kader PDIP.
Kaesang pun menjawab santai soal relasi Jokowi dan Megawati. "Harus dikasih tahu lagi ya, kami kan rumahnya beda, ya mana saya tahu," kata Kaesang saat ditemui di kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim 194, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).
Dia sempat menanyakan balik ke awak media alasan menanyakan hubungan Jokowi dan Megawati kepadanya. Kaesang menyarankan agar awak media menanyakan langsung perihal itu ke Jokowi dan Megawati. "Kalau ketemu Pak Presiden dan Ibu Mega tanya langsung saja," ujar Kaesang.
Dia turut menjawab pertanyaan terkait rencana bertemu Jokowi dalam kapasitas sebagai ketum PSI. Menurut Kaesang, pertemuan itu tidak terlalu sulit dilakukan karena posisinya yang merupakan putranya presiden. "Ya soalnya saya lewat jalur belakang juga bisa," kata Kaesang santai.
Untuk pertemuan melalui jalur resmi, Kaesang lebih memilih meminta bantuan kepada Sekjen PSI Raja Juli Antoni, untuk mengurusnya. Hal itu dikarenakan sekjen PSI juga menjabat Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Kaesang akan bertemu Presiden Jokowi...