Kamis 21 Sep 2023 16:23 WIB

RI Tandatangani Perjanjian Pengaturan Konservasi Hayati di Laut Lepas

Konservasi hayati di laut lepas untuk masa depan bangsa

Para pegiat lingkungan Karimunjawa melakukan pendataan area kerusakan terumbun karang di titik Gosong Seloka, kawasan perairan Legon Cikmas, Desa/Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin. Kerusakan terumbu karang oleh aktivitas pelayaran kembali terjadi di perairan kepulauan Karimunjawa.
Foto: Dokumen
Para pegiat lingkungan Karimunjawa melakukan pendataan area kerusakan terumbun karang di titik Gosong Seloka, kawasan perairan Legon Cikmas, Desa/Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akhir pekan kemarin. Kerusakan terumbu karang oleh aktivitas pelayaran kembali terjadi di perairan kepulauan Karimunjawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mewakili Pemerintah RI menandatangani Perjanjian BBNJ, yang mengatur konservasi keanekaragaman hayati di luar yurisdiksi nasional atau di laut lepas.

"Saya menandatangani Perjanjian BBNJ atas nama pemerintah Indonesia. Hari ini adalah hari pertama perjanjian ini open for signing (terbuka untuk ditandatangani)," kata Menlu Retno dalam pengarahan pers di sela-sela kegiatan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (20/9).

Baca Juga

Nama lengkap perjanjian itu adalah Agreement under UNCLOS on the Conservation and Sustainable Use of Marine Biological Diversity of Areas Beyond National Jurisdiction.

Pada hari pertama perjanjian tersebut terbuka untuk ditandatangani, ada 70 negara yang menandatangani Perjanjian BBNJ itu, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI pada Kamis.

Menurut Menlu Retno, proses negosiasi Perjanjian BBNJ memakan waktu yang panjang, yakni hampir dua dekade. "... 20 tahun untuk menyelesaikan negosiasi perjanjian ini," ujarnya.

Indonesia terlibat aktif dalam negosiasi perjanjian itu dan secara konsisten menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang atas hak dan kewajiban setiap negara terhadap perairan internasional yang merupakan warisan bersama umat manusia.

Menlu Retno menambahkan bahwa Perjanjian BBNJ sangat penting artinya bagi Indonesia karena beberapa alasan.

Pertama, Indonesia adalah salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia.

"Apapun yang terjadi di laut lepas dan sekitarnya akan berdampak bagi Indonesia karena laut adalah suatu ekosistem yang saling terhubung," ucap Retno.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement