Rabu 20 Sep 2023 15:20 WIB

Fakta Baru Siswa Meninggal Tertimpa Tembok Saat Wudhu, Masih Saudara Pelaku Standing Motor

Penyelesaian persoalan ini akan dilakukan secara kekeluargaan

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
 Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap.
Foto: Dok Republika
Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Masrisal, kakek dari Gian Septiawan Ardani (8 tahun), korban tewas tertimpa dinding tembok Masjid Raya Lubuk Minturun, mengatakan pelajar SMP yang standing motor sebagai penyebab tewasnya Gian masih ada ikatan saudara.

Menurut Masrisal, penyelesaian persoalan ini akan diselesaikan secara kekeluargaan. "Penyelesaian secara kekeluargaan. Sudah diselesaikan surat-surat, sudah cabut di kantor polisi. Makanya diselesaikan secara keluarga, saya tidak ada menuntut. Dia (pelajar SMP) keluarga kami juga," kata Masrisal, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga

Masrisal mengatakan cucunya, Gian telah dimakamkan di pemakaman kaum keluarganya di kawasan Ganting, Kota Padang. Pihak keluarga besar menurut dia menjadikan kejadian kemarin sebagai suatu pelajaran berharga.

Tapi ia menyayangkan kondisi dinding pembatas tempat wudhu dan kawasan parkir sepeda motor di Masjid Raya Lubuk Minturun dibuat tidak memakai pondasi. Sehingga ketika terbentur mudah roboh.

"Tidak ada (pondasi) pembantu di tengah dinding. Jadi pengaman nol. Salah itu, tempat parkiran (dibuat ) seperti itu," ujar Masrisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement