REPUBLIKA.CO.ID, oleh Alkhaledi Kurnialam
Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dicecar dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa saat mengisi kuliah kebangsaan yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Senin (18/9/2023) pagi. Salah satunya adalah soal posisi dirinya jika nantinya terpilih sebagai presiden.
"Jujur saja saya mengagumi bapak merasa kecewa, bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai. Pertanyaan saya, kalau bapak jadi presiden kedelapan, apakah bapak tetap dengan prinsip tuanku ya rakyat gubernur hanya mandat? Dan tidak menjadi boneka Megawati?" tanya mahasiswa UI jurusan ilmu politik, Naufal.
Pertanyaan itu sontak membuat acara yang digelar di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI itu riuh dengan tepuk tangan. Ditanya seperti itu, Ganjar juga balik bertanya kepada mahasiswa tersebut.
"Kalau Anda Googling, Naufal, di media sebelum saya dicalonkan yang mukulin saya siapa? Kamu nggak ngikuti pasti ya? Kamu tahu nggak saya digebukin publik?" kata Ganjar memulai penjelasan.
"Saya ikutin sejak 2017 jadi kalau ke belakang kurang," jawab Naufal.
Ganjar kemudian menjelaskan bahwa kejadian dirinya 'digebuki' ini belum lama. "Nggak ini baru kemarin-kemarin, sebelum saya mencalonkan itu kan, Ganjar dicalonkan atau tidak, di partai saya kan tidak hanya Ganjar, ada yang lain, kan rame,"kata Ganjar.
Kemudian ada salah seorang yang hadir meneriakkan nama Puan Maharani. "Puan," teriak orang itu yang kemudian diamini oleh Ganjar.
"Iya, Alumni (UI). Saya digebukin oleh teman sendiri dan itu buat saya biasa saja, belum putus kok. Belum putus seperti itu dinamika seperti itu saya nikmati. Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani," ujarnya.
Menurutnya, rekam jejak dirinya selama mengemban jabatan sebagai gubernur bisa dilihat. Orang bisa mengetahui apakah Ganjar hanya memihak kepada partai atau kepada rakyat melalui 10 tahun dirinya memimpin Jawa Tengah.
"Kita bisa membedakan ketika kita sedang berada di jabatan apa yang kita lakukan. Maka ketika anda riset tentang saya, apakah yang saya lakukan? adakah kemudian saya hanya berpihak kepada partai saya? mungkin nyaris anda tidak akan menemukan," ujar Ganjar.