REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan bahwa proses demokrasi modern salah satunya di Indonesia menjadi yang terbaik dalam pergantian kepemimpinan melalui pemilihan umum (Pemilu). Muzani optimistis Pemilu akan terlaksana secara bermartabat.
"Oleh karena itu, perebutan kekuasaan dengan menempatkan perwakilan parpol melalui pemilihan umum, ini adalah cara modern yang kita sepakati," kata Muzani saat memberikan materi dalam forum diskusi Keberagaman Menjadi Kekuatan Wujudkan Pemilu Bermatabat di Bandung, Selasa (13/9).
Selanjutnya, Wakil Ketua MPR itu menceritakan perebutan kekuasaan di masa lampau dengan cara perang, cara pertumpahan darah seperti kudeta. Optimisme Muzani dalam mewujudkan pemilu yang bermartabat mulai terlihat dengan melihat perkembangan pengguna media sosial. Misalnya tentang media sosial yang saat ini netizen Indonesia begtitu aktif memberikan masukan, kritik, bahkan meningatkan kepada pihak-pihak yang bisa berpotensi mengganggu stabilitas politik nasional.
"Saat ini jika ada yang dianggap keluar dari koridor yang bisa merusak tata krama dalam penggunaan medsos maka netizen yang akan mengingatkan kepada netizen yang lain," ujar Muzani.
Ini terjadi dalam beberapa kasus yang dia pantau di media sosial. Jika kekhawatirannya adalah bagaimana cara mengendalikannya di lapisan bawah masyarakat, Muzani menjamin elite saat ini memiliki kesadaran yang baik untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kondusifitas bangsa.
"Bagi setiap tim pemenangan kita minta untuk mengabarkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa program ini, kemenangan itu sebagai kemenangan Indonesia," ujarnya.
Muzani juga menyampaikan komitmen Prabowo Subianto terhadap persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa dan negara. Selain Muzani, pemateri yang turut hadir dalam diskusi ini Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Saiful Djarot, dan Sekjen PKS Abu Bakar Al Habsyi.