REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Partai Gerindra Optimistis, Partai Demokrat akan segera bergabung bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024. Menurut Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani rasa optimistis itu jika dipresentasikan angkanya mencapai 60 persen.
Menurut Ahmad Muzani, keyakinan gabungnya Partai Demokrat ke koalisi KIM berdasarkan kedekatan Ketua Umum Parti Gerindra, Prabowo Subianto bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di momentum HUT PEPABRI, kemarin.
"Di persentase, 60 persen lah. Sudah diomongkan. Insyaallah Partai Demokrat perlu waktu untuk mengambil keputusan internal agar memenuhi prosedur internal," ujar Muzani di Kota Bandung, Rabu (13/9/2023).
Muzani mengatakan, komunikasi dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya juga sudah dilakukan beberapa hari kemarin sebelum adanya momen HUT PEPABRI. Sehingga, Partai Gerindra sangat optimis Demokrat gabung bersama KIM.
"Saya sendiri sudah bertemu dengan Sekjen Partai Demokrat. Kemudian, temen-temen yang lain juga sudah bertemu dengan pengurus teras Partai Demokrat dan komunikasi kita berjalan dengan baik, ada kesepahaman pandangan yang sama tentang hal ini," paparnya.
Dalam HUT Pepabri kemarin, Prabowo tidak hanya bertemu dengan SBY, turut hadir Wiranto, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, serta Ketua Umum PEPABRI, Agum Gumelar. Menurut Muzani, pertemuan ini sangat sederhana namun sepesial.
"Ya kemungkinan untuk Partai Demokrat bisa merapat kepada Pak Prabowo. Dan harapan kami, mudah-mudahan tidak bertepuk sebelah tangan," katanya.
Menurut Muzani, Partai Gerindra kini tinggal menunggu keputusan dari Demokrat. Apakah akan bersama gabung dalam KIM, atau justru memiliki beberapa opsi lainnya. Namun, ia berharap partai Demokrat turut gabung dan mendukung Prabowo Subianto.
"Demokrat bisa segera mengambil keputusan untuk menetapkan calon presiden yang akan diusungnya. Dan mudah-mudahan bisa Pak Prabowo," katanya.