Rabu 13 Sep 2023 16:59 WIB

Ganjar Muncul dalam Tayangan Adzan, PKS: Namanya Usaha

Bawaslu menegaskan tayangan adzan yang menampilkan Ganjar bukan kampanye.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (24/2).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi menanggapi santai munculnya sosok Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan di stasiun televisi swasta. Bakal calon presiden (capres) dari PDIP Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan adzan di stasiun televisi swasta milik Ketua Umum Perindo yang merupakan partai pendukungnya.

"Ya namanya usaha dalam politik," kata Aboe, Rabu (13/9/2023).

Baca Juga

Ia menilai, dalam dunia usaha berbagai langkah dilakukan untuk mencari simpati merupakan sesuatu yang biasa. Aboe tidak ingin memberi tanggapan terlalu jauh atas strategi-strategi seperti itu.

Menurut Aboe, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sebenarnya menjadi yang paling berhak memberikan penilaian atas langkah-langkah seperti itu. Jadi, tidak perlu partai-partai lain ikut mengomentari. "Namanya dunia usaha, cari cari, tinggal Bawaslu-nya lah," ujar Aboe.

Aboe tidak memberikan komentar banyak soal banyak warganet yang merasa itu sebagai salah satu wujud politik identitas. Ia berpendapat, upaya-upaya seperti lewat tayangan adzan menunjukkan semangat dari tim Ganjar. "Kalau saya sih wajar wajar saja, namanya semangat," kata Aboe.

Bawaslu sendiri sudah menyampaikan hasil kajian mereka terhadap adzan di televisi yang menampilkan capres dari PDIP tersebut. Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengatakan, tayangan adzan berisi Ganjar itu bukan kampanye.

Alasannya, sampai saat ini Ganjar belum tercatat sebagai peserta pemilu. Bagja berdalih, sesuatu baru dikategorikan kampanye jika meliputi adanya peserta pemilu dan adanya pernyataan meyakinkan publik agar memilihnya. "Kan belum daftar," ujar Bagja.

Uniknya, ini alasan sama yang disampaikan Bawaslu ketika menanggapi kasus bagi-bagi amplop dan uang yang melibatkan politikus PDIP yang juga Ketua Banggar DPR, Said Abdullah. Amplop turut memakai logo PDI Perjuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement