Senin 11 Sep 2023 20:30 WIB

PKB Mau Kasih BBM Semurah-murahnya dan Tunjangan Ibu Hamil, Mungkinkah? Ini Kata Pengurus

PKB nilai subsidi sekarang tak tepat sasaran, mobil masih pakai Pertalite.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) bersama bakal Calon Presiden dari koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (kanan)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) bersama bakal Calon Presiden dari koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Saat ini viral terkait program perjuangan PKB. Program yang tengah ramai diperbincangkan publik tersebut adalah seputar subisidi BBM dan tunjangan ibu hamil.

Wasekjen DPP PKB Syaiful Huda pun angkat bicara terkait hal ini. Hal tersebut disampaikan Huda seusai mengisi materi sebagai narasumber dalam Konsolidasi dan Diskusi Aktivis Lintas Generasi bersama sejumlah aktivis 98 yang dilaksanakan Perkumpulan Indonesia Muda (PIM) dan Lingkar Pena Jawa Barat, akhir pekan lalu di Mabes Rakyat, Jalan Laswi, Kota Bandung.

Baca Juga

Huda mengatakan, ada lima program kerja yang tengah didorong oleh PKB, yang pertama adalah menaikan anggaran dana desa menjadi Rp 5 miliar per desa, per tahun.

"Kita akan perjuangkan supaya dana desa naik jadi 5 miliar per desa, per tahun, kita ingin mengubah pembangunan dari bawah, jangan dari atas terus," kata Syaiful Huda kepada wartawan.

Selanjutnya, kata dia, program kerja yang diperjuangkan oleh PKB adalah menurunkan harga BBM semurah-murahnya bagi pemilik sepeda motor dan angkutan umum.

"Ini kami menyebutnya perbaikan skema subsidi BBM yang selama ini bocor, masih dipakai di pabrik-pabrik, masih dipakai oleh orang-orang yang semestinya tidak menggunakan subsisdi BBM itu," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement