Jumat 08 Sep 2023 17:30 WIB

Kemenkes: Kasus ISPA Meningkat Seiring Naiknya Kadar Polusi Udara

"Mulai Senin (4/9/2023) meningkat dibandingkan dengan minggu lalu," kata Imran.

Dokter memeriksa kesehatan pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Kelurahan Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (4/9/2023). Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencatat kasus penyakit ISPA dalam dua bulan terakhir meningkat dari 629 kasus pada Juli 2023 menjadi 901 kasus pada Agustus 2023, peningkatan kasus tersebut diduga akibat pencemaran udara karena kebakaran hutan dan lahan yang meluas di Palangka Raya.
Foto:

Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta memaparkan, kualitas udara di Jakarta pada Jumat (8/9/2023) dalam kategori tidak sehat. Angka partikel (particulate matter/PM) 2,5 berdasarkan indeks standar pencemar udara (ISPU) mencapai 121 pada Jumat (8/9/2023) pagi hingga pukul 08.00 WIB.

Laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, menyebutkan di antara lima wilayah, Lubang Buaya Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 sebesar 121 atau berada di antara patokan 101-199. Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat karena dapat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50. Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Selain Jakarta Timur, ISPU di wilayah kota Jakarta lainnya terpantau sedang, yakni Bunderan HI Jakarta Pusat (95), Kelapa Gading Jakarta Utara (96), Jagakarsa Jakarta Selatan (93) dan Kebon Jeruk Jakarta Barat (90). Sementara itu, pada situs pemantauan IQ Air pada Jumat pukul 07.00 WIB, Jakarta diklasifikasikan sebagai kota nomor empat dengan pencemaran udara tertinggi di dunia, dengan nomor satu tercemar, yakni pertama Kuwait City, Kuwait (179), kedua Lahore, Pakistan (169), ketiga Beijing, Cina (168).

IKU di Jakarta tinggi karena konsentrasi PM2.5 saat ini sudah 17 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 166 AQI US. Data kualitas udara diperoleh berdasarkan pantauan di 20 stasiun pemantau, di antaranya berada di Layar Permai (PIK), Jalan Raya Perjuangan (Kebon Jeruk) dan Jimbaran (Ancol).

 

photo
Tiga Opsi Solusi Atasi Polusi Udara Jakarta - (Infografis Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement