REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petrokimia Gresik mendukung program Santri Makmur yang diluncurkan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu. Melalui program Wirakarya Santri Makmur, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia tersebut mendorong munculnya ide kreatif dan melahirkan project pertanian yang menguntungkan (profitable).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo menyampaikan project terbaik ini dipilih oleh dewan juri yang kompeten, yaitu tim Petrokimia Gresik, Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, serta tim ahli dari Politeknik Pengembangan Pertanian (Polbangtan). Salah satu poin penilaiannya adalah profitabilitas.
"Harapannya project ini menginspirasi Pondok Pesantren lain di Indonesia serta pertanian di dalam negeri untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 mendatang," kata Dwi melalui siaran pers, Jumat (8/9/2023).
Para Santri yang terpilih antara lain Pondok Pesantren (PP) Manba'ul Ulum (Juara I). PP asal Bojonegoro ini memilih komoditas jagung dalam projectnya. Kemudian PP Fathul Ulum Jombang (Juara II/jagung manis), PP Darussalam Banyuwangi (Juara III/cabai), PP Al-Karimi Gresik (Harapan I/padi), dan PP Mamba'ul Ihsan Banyuwangi (Harapan II/jagung).
Santri Makmur merupakan program yang diinisiasi Petrokimia Gresik dalam rangka meningkatkan produktivitas dan memajukan pertanian di Indonesia dengan melibatkan santri-santri pesantren. Program ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada peringatan 1 Abad NU di Banyuwangi pada 9 Januari 2023 lalu.
Petrokimia Gresik bekerja bersama dengan RMI PWNU Jawa Timur dalam Santri Makmur. Program ini menjadi media pengembangan potensi santri untuk ikut berpartisipasi dalam penyiapan sumber daya manusia pertanian yang berkualitas dalam mengelola project pertanian.
Total ada 120 santri dari 12 PP yang terlibat dalam program ini. Para santri diminta untuk membuat project pertanian, mulai dari kegiatan menyiapkan lahan proses budidaya hingga panen.
Masing-masing project mendapat pendanaan dari Petrokimia Gresik direalisasikan. Adapun total pendanaan yang diberikan sebesar Rp 162 juta.
Dwi Satriyo menjelaskan, Santri Makmur menjadi salah satu strategi yang dihadirkan Petrokimia Gresik untuk menyukseskan Program Makmur."Petrokimia Gresik beserta seluruh stakeholder terkait berkomitmen penuh untuk berperan aktif dan bersinergi dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan regenerasi petani milenial dalam Program Makmur," ucapnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, melalui program Santri Makmur, para santri mendapatkan kesempatan untuk menjadi tenaga pendamping project pertanian lingkungan PP. Menjadi tutor/mentor yang memberikan edukasi pada project pertanian PP.
"Kami berharap, Santri Makmur dapat menjadi salah satu tonggak sejarah Pupuk Indonesia Group dan Petrokimia Gresik dalam menciptakan masa depan baru di bidang pertanian," pungkas Dwi Satriyo.