Jumat 08 Sep 2023 11:54 WIB

Viral Insiden Mobil Patroli Polisi Terobos Rombongan KTT ASEAN, IPW: Memalukan

"Jalur peserta delegasi KTT ASEAN harus kosong dan steril," kata Sugeng.

Rep: Rizky Suryarandika, Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Sugeng Teguh Santoso
Foto: Dok Istimewa
Sugeng Teguh Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai harus menegur keras Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol M Latif Usman. Latif dinilai tidak becus mengendalikan anak buahnya dalam pengamanan KTT ke-43 ASEAN. Viral di media sosial sebuah mobil patroli lalu lintas Polda Metro Jaya nyaris menyerempet rangkaian delegasi Presiden Laos yang menjadi peserta KTT ke-43 ASEAN pada Rabu (6/9/2023).

"Peristiwa itu seharusnya tidak terjadi kalau Dirlantas Polda Metro dan seluruh jajarannya mematuhi SOP yang diberlakukan untuk pengamanan KTT ASEAN ke 43," kata Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya pada Jumat (8/9/2023). 

Baca Juga

Hal ini sesuai dengan Siaran Pers Tim Komunikasi Dan Media KTT Ke-43 ASEAN 2023 bernomor: 03/SP/TKM-ASEAN2023/INA/8/2023 tentang Korlantas Polri Siapkan Pengawalan rute delegasi KTT ke-43 ASEAN 2023. Isinya meminta para perwira pengendali harus mengetahui semua rute yang akan dilalui oleh para delegasi KTT ASEAN.

Adapun standar pengamanan rute yang pertama, satu roda empat dan dua roda dua setiap tamu negara. Sedangkan rute yang disiapkan berkoordinasi dengan Paspampres.

"Jalur peserta delegasi KTT ASEAN harus kosong dan steril. Sehingga, setiap kendaraan di pertigaan diberhentikan," ujar Sugeng. 

Oleh sebab itu, IPW meminta Kapolri untuk mengusut masuknya mobil patroli dari Polda Metro Jaya yang menerobos jalur rombongan delegasi Laos dan menegur Keras Dirlantas Polda Metro Jaya. 

"Perlu diberikan sanksi kepada pengemudinya yang arogan dengan menerabas SOP yang ada," ujar Sugeng. 

Sugeng juga memandang insiden ini sudah memalukan Indonesia di mata dunia. Bahkan menurutnya insiden tersebut turut menjatuhkan nama Polri.

"Hal ini sangat memalukan Indonesia di dunia internasional karena viralnya peristiwa tersebut tayang di dunia maya dan menurunkan citra Polri di masyarakat," ujar Sugeng.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement