REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun YouTube DPR RI diretas, bahkan sempat menampilkan siaran langsung situs judi daring. Jubir Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ariandi Putra mengatakan, sejauh ini peretas diduga berasal dari AS.
"Kalau berdasarkan tracking IP address yang dilakukan oleh tim teknis BSSN, kita menemukan IP addressnya beralamat di Amerika Serikat," kata Ariandi, Kamis (7/9).
Saat ini, ia menerangkan, BSSN masih meneliti apakah peretasan dilakukan menggunakan proxy war. Masih pula diselidiki situs-situs bajakan atau perangkat lunak bajakan yang mungkin saja terkait situs judi daring.
Perangkat ini yang memberikan akses kepada pihak ketiga ketika diklik. Hal ini, menurut Ariandi yang merupakan salah satu pintu masuk terkait serangan-serangan siber ke sistem elektronik. "Melalui perangkat handphone maupun komputer ataupun laptop yang digunakan," ujar Ariandi.
Kabiro Pemberitaan DPR RI, Indra Pahlevi menuturkan, mereka sudah pula melakukan komunikasi dengan Google di AS. Mereka menyampaikan kalau akun YouTube DPR RI bisa pulih sepenuhnya setidaknya kurang dari tujuh hari.
Ia menekankan, sebenarnya akun YouTube DPR RI saat ini sudah kembali. Tapi, memang belum bisa dikatakan pulih 100 persen karena sistem yang mereka gunakan, sehingga diputuskan belum diaktifkan seperti semula.
"Kami berharap, mungkin kurang dari tujuh hari harusnya sudah bisa kembali pulih dan sudah bisa aktif kembali," kata Indra.
Ke depan, ia menerangkan, DPR RI akan melakukan penguatan dan membentuk semacam gugus tugas. Indra merasa, langkah itu memang perlu dilakukan dalam rangka antisipasi terjadinya kembali kejadian-kejadian serupa.
Terkait serangan itu terkait dinamika politik atau pemblokiran 846 situs judi daring, Indra mengaku menunggu penyelidikan Bareskrim Polri. Saat ini, ia menambahkan, fokus mereka memulihkan 100 persen YouTube DPR RI