Rabu 06 Sep 2023 09:50 WIB

Menko Luhut Dampingi Perdana Menteri Cina Naik Kereta Cepat

Menurut Luhut, hubungan RI-Cina erat karena saling percaya dan menguntungkan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Erik Purnama Putra
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyambut kedatangan Perdana Menteri China Li Qiang di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (5/9/2023).
Foto: Dok Setkab
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyambut kedatangan Perdana Menteri China Li Qiang di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (5/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dipastikan bersama Perdana Menteri China Li Qiang menjajal megaproyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Rabu (6/9/2023). Kedatangan Li Qiang ke Indonesia bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta.

"(hari ini) saya akan mendampingi Perdana Menteri Li Qiang untuk uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, ini juga bukti nyata kerja sama berkualitas tinggi yang modern antara kedua negara," kata Luhut usai bertemu dengan Li dalam Indonesia-China Business Community Reception di Shangri La, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Luhut mengatakan, eratnya hubungan kerja sama antara Indonesia-Cina tersebut tak lepas dari rasa saling percaya, saling menguntungkan, dan saling menghormati sesuai dengan adat istiadat ketimuran. Dia pun meyakini dengan kedatangan Li Qiang ke Indonesia, akan menarik lebih banyak lagi kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi ke Indonesia.

Pun sebaliknya turut mendorong investor Indonesia untuk investasi ke Cina. Adapun dalam pertemuan kemarin, terdapat enam agenda yang yang menjadi pembahasan utama di antaranya hilirisasi, digitalisasi, pembangunan infrastruktur, pendidikan, distribusi ekonomi, dan dekarbonisasi.

"Kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok ini mencakup berbagai bidang dan membantu Indonesia melakukan transformasi perekonomian. Seperti program hilirisasi mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan baku, mendorong industrialisasi, dan menyebarkan pembangunan di wilayah Indonesia Timur," ujarnya.

Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengelola menyampaikan, perjalanan K Cepat akan terintegrasi dengan kereta feeder atau pengumpan di Stasiun Padalarang demi mempermudah penumpang Kereta Cepat menuju Stasiun Bandung.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menyebutkan, berbagai persiapan dan penyempurnaan terus dilakukan operator, termasuk dalam hal aksesibilitas dan integrasi antarmoda. "Stasiun KA Cepat Padalarang dengan Stasiun KA Padalarang langsung terkoneksi dan terhubung sehingga memudahkan penumpang untuk berpindah moda," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement