REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bentrokan antarwarga di wilayah Jalan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, yang sempat viral di media sosial diduga dipicu perebutan lahan. Dalam penggalan video yang tersebar di media sosial dua kelompok massa itu saling serang menggunakan benda tumpul seperti balok dan benda keras lainnya.
“Ini berawal dari sengketa. Dugaan kami berawal dari sengketa tanah,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya, Selasa (5/9/2023).
Beruntung, menurut Gidion, dalam peristiwa bentrokan itu tidak memakan korban jiwa. Namun memang, kata Gidion, ada beberapa korban yang mengalami luka akibat bentrokan. Saat ini pihaknya masih mengindentifikasi empat korban luka akibat peristiwa bentrokan yang terjadi pada hari Senin (4/9) kemarin.
“Korban jiwa tidak ada. Masih kita identifikasi ada empat orang yang luka dalam peristiwa itu,” terang Gidion.
Lanjut Gidion, pihaknya tengah mengupayakan mediasi antara kedua belah pihak yang terlibat bentrokan. Dia berharap dengan dilakukan mediasi tidak ada lagi bentrokan antar kedua kelompok massa tersebut.
“Mudah-mudahan mendapatkan langkah-langkah dan titik temu yang baik untuk semua pihak,” harap Gidion.