REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) paling kompetitif untuk menjadi pendamping capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Pengamat politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko menilai, Erick diyakini bakal melengkapi Prabowo dari berbagai sisi pada Pilpres 2024.
"Paling kompetitif ya Erick Thohir. Modal sosial punya, modal logistik punya, modal elektabilitas, dan latar belakang yang mumpuni," kata Anang kepada media di Jakarta dikutip Selasa (5/9/2023).
Anang menerangkan, meskipun ada nama besar lain di dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM), namun Prabowo lebih tepat dan realistis memilih Erick sebagai pendampingnya. Dia menilai, apbila Prabowo memilih Erick sebagai cawapres pada Pilpres 2024, hal itu berpotensi bisa menambal lubang yang telah ditinggalkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut Anang, Prabowo diprediksi bisa meraih kantong-kantong suara NU di Jawa Timur dan Jawa Tengah jika memilih Erick. "Untuk bisa meraih Jatim yang potensial dengan mayoritas Nahdliyin, ya Erick Thohir. Ini bisa kita lihat dari kekuatan Airlangga Hartarto dan Yusril Ihza Mahendra di Jatim yang tidak signifikan," kata Anang.
Nama Erick dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) memang tidak bisa dipisahkan. Menteri kepercayaan Presiden Jokowi itu memiliki hubungan yang harmonis dengan kelompij NU.
Salah satunya adalah ketika ia didapuk sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia Acara Peringatan Satu Abad NU di Kabupaten Sidoarjo, Jatim pada Februari 2023. Tak hanya itu, Erick turut melahirkan beberapa program, seperti Santripreneur dan Pesantrenpreneur untuk membantu menumbuhkan jiwa wirausaha kepada kalangan santri.
Lembaga survei pun menempatkan Erick meraih persentase tertinggi untuk mendampingi Prabowo. Merujuk survei Surabaya Research Syndicate (SRS) periode 2-11 Agustus 2023, Erick menduduki peringkat pertama sebagai cawapres potensial mendampingi Prabowo.
Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut berhasil mengantongi dukungan sebesar 20,3 persen, disusul Mahfud MD yang mendapatkan dukungan 14,6 persen dan Gibran Rakabuming Raka yang hanya meraup 13,2 persen.