Senin 04 Sep 2023 17:19 WIB

Pengamat Sebut Peta Cawapres Prabowo dan Ganjar Berubah Usai Deklarasi Anies-Cak Imin

Perhitungan cawapres berubah karena faktor wilayah dan basis politik.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Bakal calon Presiden Prabowo Subianto (Kiri), Anies Baswedan (Tengah), Ganjar Pranowo (Kanan).
Foto: Republika/Prayogi; Thody Badai;
Bakal calon Presiden Prabowo Subianto (Kiri), Anies Baswedan (Tengah), Ganjar Pranowo (Kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai keputusan Partai Nasdem dan Anies Baswedan meminang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden akan mengubah konstelasi cawapres untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Menurutnya, baik Prabowo maupun Ganjar akan mempertimbangkan nama cawapres yang dapat mengimbangi dan menyaingi Cak Imin, khususnya di Jawa Timur.

Baca Juga

"Munculnya nama Cak Imin sebagai cawapres Anies Baswedan menjadikan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bakal mengubah rencana cawapres. Perhitungan cawapres Prabowo dan Ganjar yang sebelumnya populer di survei, berkemungkinan berubah karena faktor wilayah dan basis politik," kata Arifki, Senin (4/9/2023).

Arifki menyebut Muhaimin merupakan kader murni Nahdlatul Ulama dan orang asli Jawa Timur. Ia meyakini pertimbangan Nasdem dan Anies memilih Cak Imin jadi cawapres untuk meraup banyak suara di Provinsi Jawa Timur.

Arifki melihat nama-nama yang akan muncul sebagai kandidat cawapres untuk Prabowo dan Ganjar adalah Yenny Wahid, Khofifah dan Ridwan Kamil. Yenny Wahid dan Khofifah juga diketahui punya pengaruh kuat di Jawa Timur.

Apalagi kedua tokoh ini diketahui berbeda haluan dengan Cak Imin dalam urusan politik. Sedangkan nama Ridwan Kamil diprediksi akan muncul untuk memantapkan perolehan suara di Jawa Barat.

"Ridwan Kamil bakal dipertimbangkan oleh Ganjar. Meskipun selama ini tidak masuk radar utama, Kang Emil bakal menjadi pelengkap Ganjar Pranowo jika ingin masuk ke Jawa Barat. Kita tahu PDIP selalu sulit menang di Jawa Barat," kata Arifki menambahkan.

Akhir pekan lalu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar membuat kejutan politik dengan mengumumkan sebagai pasangan capres cawapres yang akan maju di Pemilu 2024. Deklarasi pasangan ini mengejutkan banyak pihak karena selama ini Muhaimin dan PKB berada dalam koalisi pendukung Prabowo.

Sedangkan Anies digadang-gadang akan berpasangan dengan Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Jatuhnya pilihan ke Cak Imin kini membuat Demokrat cabut dari koalisi pendukung Anies. Masih menjadi tanda tanya publik kemana Demokrat akan berlabuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement