REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang Menteri BUMN Erick Thohir dapat diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024 semakin potensial terwujud. Selain mempunyai tingkat elektabilitas yang kokoh, Erick dinilai cawapres dengan kemampuan logistik mumpuni.
Pengamat politik Universitas Indonesia Meidi Kosandi mengatakan, Erick menjadi sosok yang terus mendapat dorongan kuat untuk diusung sebagai cawapres. Anggota Kehormatan Banser Nahdlatul Ulama (NU) tersebut punya keunggulan dari sisi logistik.
"Dari segi logistik, ya, karena tentu untuk memenangkan pemilihan di Indonesia yang sangat luas dengan basis pemilih yang bervariasi itu biaya untuk pemilu tidak sedikit," kata Meidi di Jakarta dikutip Jumat (1/9/2023).
Dia menyampaikan, latar belakang pelaku usaha sukses milik Erick tentunya semakin menjadi daya tarik kuat. Khususnya terhadap setiap partai politik (parpol) yang kepincut ingin menjadikan Erick sebagai cawapres.
Kondisi tersebut, lanjut Meidi, juga semakin dikuatkan dengan capaian elektabilitas Erick yang mengalami kenaikan sangat signifikan. Ketua Umum PSSI tersebut bahkan mendapatkan perolehan dengan angka elektabilitas di puncak teratas.
Misalnya merujuk pada hasil temuan Voxpol Center periode 24 Juli-2 Agustus 2023 menunjukkan, nama Erick tempati posisi teratas di simulasi tiga nama cawapres. Erick sukses mendapat angka sebesar 34,4 persen mengungguli Agus Harimurti Yudhoyono dengan 30,3 persen serta Khofifah Indar Parawansa di angka 15,3 persen.
Sejumlah capaian tersebut, kata Meidi, tentu semakin menguatkan modal Erick. "Erick Thohir memiliki pengaruh dalam hal itu yang bisa ditawarkan kepada capres," ucap Meidi.