REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN RI Erick Thohir menjadi sosok pemimpin baru di bursa calon wakil presiden (cawapres). Berdasarkan hasil survei terbaru dari lembaga Poltracking Indonesia, Erick Thohir bersaing di peringkat utama bersama Sandiaga Uno.
“Dalam simulasi surat suara 10 nama Cawapres 2024, angka elektabilitas dari setiap kandidat yaitu Sandiaga Salahuddin Uno 15,5 persen, Erick Thohir 12,4 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam rilis Poltracking Indonesia bertajuk 'Survei Nasional Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024 Periode 16-22 Mei 2022'.
Hanta Yuda berkata, Sandiaga terbantu statusnya sebagai cawapres pada Pemilu 2019. Sedangkan Erick Thohir merupakan sosok pemimpin pendatang baru yang bersaing dengan nama-nama yang sudah terlebih dahulu menghiasi peta perpolitikan nasional.
"Sandiaga memiliki status sebagai cawapres 2019 lalu, masyarakat jadi lebih mengenal," ujar Hanta Yuda.
Di samping itu, dalam simulasi berpasangan, Erick Thohir meraih elektabilitas tertinggi saat diduetkan dengan Ganjar Pranowo. Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Erick Thohir berhasil unggul dari pasangan Prabowo Subianto Puan Maharani dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono.
“Dalam simulasi 3 pasangan calon presiden-wakil presiden, Ganjar Pranowo-Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 27,6 persen, diikuti pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 20,7 persen dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 17,9 persen,” kata dia menjelaskan.
Survei Poltracking Indonesia diselenggarakan pada 16-22 Mei 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei Poltracking Indonesia melibatkan 1.220 responden dengan margin of error (MoE) +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Sampel survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir. Surveyor juga melakukan wawancara langsung kepada narasumber untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.