REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dipasangkannya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Menteri BUMN Erick Thohir di sejumlah survei, menunjukkan hasil yang mengejutkan. Pasangan ini mendapatkan suara dan elektabilitas tertinggi pada simulasi Pilpres 2024. Menurut Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing, keunggulan Prabowo-Erick Thohir karena karakteristik keduanya dipercaya bisa saling melengkapi.
Menurut dia ketegasan Prabowo dalam memimpin bakal dilengkapi dengan berbagai inovasi cerdas yang dipunyai Erick Thohir. Terlebih lagi Prabowo dan Erick Thohir juga sebagai menteri dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Itu artinya keduanya telah membangun komunikasi bersama dengan begitu bisa saling bekerja sama dengan baik," kata Emrus di Jakarta, Senin (10/10/2022).
Apalagi, menurut Emrus, elektabilitas mumpuni jika keduanya berpasangan tentun menjadi sebuah modal cukup bagus. Atas dasar itulah, dia menilai, Prabowo-Erick Thohir menjadi pasangan yang mempunyai potensi kemenangan besar pada Pilpres nanti.
"Sangat pas, keduanya jika dipasangkan adalah langkah tepat. Sebab, sebagai alternatif serta peluang yang sangat besar," ujar Emrus.
Di samping itu, dia menambahkan, figur keduanya sebagai menteri memiliki kedekatan tersendiri bagi Presiden Jokowi. Kondisi tersebut, menurut dia, turut membawa pengaruh baik terhadap keharmonisan Prabowo-Erick Thohir.
Paling tidak kondisi tersebut dapat membuat relawan setia Presiden Jokowi ikut memberi perhatian besar. Bahkan berpeluang lebar bakal mendorong keinginan para relawan Jokowi untuk memilih keduanya.
"Dua sosok ini juga dekat dengan Pak Jokowi, sehingga sangat menguntungkan," kata Emrus.
Diketahui, pada simulasi survei pasangan calon Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia duet Prabowo-Erick Thohir unggul dengan 37,3 persen. Sedang pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Ketua DPR RI Puan Maharani 34,4 persen dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto-Gubernur Jawa Barat 10,8 persen.