Kamis 31 Aug 2023 07:18 WIB

Kisah Bayi Tertukar, Lobi-Lobi RS Sentosa Tempuh Jalan Damai

RS Sentosa menawarkan kompensasi jaminan kesehatan dan beasiswa.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Teguh Firmansyah
Polres Bogor mengungkapkan dua bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022 memang tertukar dari hasil tes DNA yang dilakukan pada Senin (21/8/2023). Dua ibu yakni Siti Mauliah dan D pun saling berpelukan dalam konferensi pers pada Jumat (25/8/2023) malam di Mapolres Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Polres Bogor mengungkapkan dua bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022 memang tertukar dari hasil tes DNA yang dilakukan pada Senin (21/8/2023). Dua ibu yakni Siti Mauliah dan D pun saling berpelukan dalam konferensi pers pada Jumat (25/8/2023) malam di Mapolres Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kuasa Hukum ibu bayi tertukar berinisial D, Binsar Aritonang, mengatakan kliennya didatangi Rumah Sakit Sentosa dan ditawarkan kompensasi berupa jaminan kesehatan dan beasiswa. Saat ini, pihaknya belum merespons tawaran tersebut.

Binsar mengatakan, RS Sentosa mendatangi rumah kliennya di Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor pada Senin (28/8/2023) tanpa pendampingan pengacara. Kedatangan itu bertepatan dengan kunjungan RS Sentosa ke rumah ibu bayi tertukar Siti Mauliah.

Baca Juga

Kan rumah sakit datang secara langsung ke rumah klien kami tanpa didampingi kami. Dia datang menawarkan kompensasi itu. Mereka datangnya di hari yang sama berbarengan dengan Ibu Siti. Pas Ibu Siti didatangi klien kami juga didatangi waktu itu,” kata Binsar di Mapolres Bogor, Rabu (30/8/2023).

Binsar mengatakan, saat itu kliennya langsung menolak lantaran masih fokus terhadap proses transisi penyerahan bayi kepada orangtua kandungnya. Sebab, proses ini masih membutuhkan waktu yang panjang hingga akhir September 2023.

“Kami juga tahu bahwa para korban langsung menolak. Dalam artian, kami tuh masih fokus untuk proses-proses yang amat panjang. Kami tuh intinya concern di situ dulu. Ini biar anak bayi G bisa kembali ke orang tua biologisnya secepatnya,” katanya menjelaskan.

Disinggung soal kompensasi yang ditawarkan? menurut Binsar, baik jaminan kesehatan maupun beasiswa sudah ditanggung oleh negara. Yakni, melalui BPJS dan pemerintahan daerah masing-masing.

“Tadi kan juga sudah ditanggapi rekan kami (kuasa hukum Siti Mauliah) terkait beasiswa dan kesehatan sudah ditanggung negara. Sekarang jaminan kesehatan ada BPJS. Dan pemerintahan kota bogor pun menjamin pendidikan,” ujarnya.

Kendati demikian, Binsar mengapresiasi apa yang ditawarkan oleh RS Sentosa. Sehingga tidak serta-merta menolak tawaran tersebut.

“Bukan kami menolak terkait itu (penawaran RS). Kami sangat apresiasi penawaran seperti itu. Tapi saya rasa, ada hal-hal lain yang harus diselesaikan. Di mana kami sebagai korban dan kami akan melakukan upaya hukum,” kata Binsar.

Tawaran jaminan kesehatan dan beasiswa ...

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement