REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki beragam jenis keanekaragaman hayati. Tingginya tingkat keanekaragaman hayati menjadikan indonesia memiliki bermacam jenis tumbuhan obat.
Upaya dalam mengoptimalkan tanaman obat terus dilakukan, seiring dengan kesadaran manusia yang memilih untuk mengurangi konsumsi zat kimia dan mengurangi penggunaan obat sintetis yang mahal harganya.
Permintaan pasar yang tinggi dan pertambahan jumlah penduduk Indonesia memberikan peluang bagi Mak Ganjar Riau untuk pelatihan pembuatan jamu tradisional yang dampak kesehatan bagi tubuh memiliki nilai ekonomi.
"Banyak manfaatnya ya, untuk konsumsi tubuh, kesehatan badan, apalagi ini ditujukkan untuk emak-emak ya, pokoknya kita pelajari semua jenisnya," ujar Koordinator Wilayah Mak Ganjar Pekanbaru, Anita di Jalan Perwira, Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung, Pekanbaru, Riau, seperti dilansir pada Kamis (24/8/2023).
Selain untuk konsumsi pribadi dalam menunjang kesehatan tubuh, lanjut Anita, Mak Ganjar Riau membuka peluang bagi para mak-mak yang tarik membuka peluang usaha bagi sektor jamu tersebut.
Hal tersebut dilakukan guna mendorong kesejahteraan pada level ekonomi keluarga yang dinilai Anita kondisinya masih cukup mengkhawatirkan.
"Kami upayakan selain konsumsi pribadi, ini bisa dijadikan potensi para emak-emak supaya biasa berjuala online, menjadi mandiri dan membantu perekonomian keluarga," kata Anita.
Senada dengan Anita, mentor dalam Pelatihan Pembuatan Jamu Tradisional tersebut, Megawati mengatakan, berbagai macam jenis jamu yang bisa diolah dan dimafaatkan dalam menunjang kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Namun, dalam pelatihan kali ini Mak Ganjar memfokuskan pada kandungan jamu yang memiliki manfaat dalam membuat racun tubuh, terutama pada pembersihan rahim yang dinilai selama ini banyak dialami sebagai persoalan utama yang sering menghantui perempuan.
"Pelatihan jamu kali ini kita khususkan untuk emak-emak yang khasiat dari jenisnya menjaga kesehatan rahim, karena perempuam itu penyakitnya rentan di rahim, jadi kita buat khasiat untuk detok rahim dan menjaga kebugaran," ucap Mega.
Menurutnya, proses pembuatan jamu tersebut cukup mudah, bahan-bahannya mudah ditemui di pasar maupun sering digunakan emak-emak di dapur untuk memasak.
"Kami pakai rempah-rempah alami, seperti kunyit, empunya, jahe, kayu manis, kapulaga dan boleh tambahan lainnya. Pokoknya bahan-bahannya tidak sulit, sering kita temui di dapur, sangat terjangkau," kata Mega.
Selain untuk konsumsi pribadi, Mega. siap membantu para emak-emak untuk memulai usaha jamu yang sudah digelutinya sejak beberapa waktu silam.
Sebab, Mega menjelaskan, potensi usahanya cukup terbuka dan proses distribusinya sudah memiliki celah. Sehingga, para emak-emak tinggal melanjutkan dan meningkatkan kemauan masing-masing.
"Apabila mereka berminat bisa kita bantu, untuk pemasarannya bisa sedikitnya bisa membantu uang untuk memasak di dapur. Selain itu, semoga bisa bermanfaat dan bisa di praktekkan di rumah," kata Mega.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Mak Ganjar, Nining menghadiri langsung acara yang dihadiri oleh emak-emak di Riau. Sebab, Riau merupakan provinsi ke 24 yang dilebarkan dalam rangka melanjutkan program program pemberdayaan untuk para emak-emak, serta memperoleh dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024.
"Riau bagian yang tidak terpisahkan dari provinsi yang lain. Hanya saja, kami melihat banyak sekali persoalan ketimpangan baik dari sektor sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu, mengapa kami perlu membuka perwakilan daerah baru karena banyak hal dan program yang bisa kami selenggarakan untuk pemberdayaan perempuan secara masif," kata Nining.
Kegiatan serupa juga telah dilakukan kelompok relawan Mak Ganjar di Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara. Koordinator Wilayah Mak Ganjar Sumut, Nour Wahyuni mengatakan kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan agar bisa meningkatkan kemampuan masyarakat mengenai pembuatan jamu tradisional
“Kegiatan Mak Ganjar Sumut mengadakan pelatihan pembuatan jamu tradisional khususnya kunyit asam,” ujar Nour.
Nour mengharapkan dengan mengikuti kegiatan pelatihan dari Mak Ganjar ini para emak-emak bisa mendapatkan pelajaran baru tentang pembuatan jamu tradisional.
Dengan begitu, kata dia, para emak-emak mempunyai pemasukan tambahan dengan membuat produk jamu tradisional ini.
“Diharapkan dengan pelatihan ini ilmunya bisa dipergunakan, arti kata bisa memberikan penghasilan tambahan kepada emak-emak,” harap Nour, demikian dilansir dari Antara.