Rabu 23 Aug 2023 20:02 WIB

Kemenkes: Rp 3,5 Triliun Dana BPJS Kesehatan Habis untuk Pengobatan Pasien Kanker

Khusus kanker paru, menghabiskan Rp 75 miliar pada rentang 2020-2021.

Deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah terjadinya kanker payudara. (ilustrasi)
Foto:

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Onkologi, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Sita Laksmi Andarini mengatakan Indonesia memiliki rata-rata usia pengidap kanker paru lima sampai sepuluh tahun lebih muda dibandingkan dengan luar negeri.

"Di luar negeri, data menunjukkan rataan usia 68 tahun, di Indonesia berada di angka 58 tahun," katanya dalam acara yang sama, Rabu.

Sita mengatakan angka tersebut merupakan angka rataan, bukan angka minimum. Sebab, dia mendapatkan sejumlah pasien kanker paru yang berada pada usia sekitar 40-an. 

Dia menyebutkan berbagai faktor risiko, seperti faktor genetik, zat karsinogen, bahan bangunan berupa asbes, debu, serta polusi udara yang terdapat di sejumlah daerah perkotaan di Indonesia menjadi beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia berada pada angka tersebut. 

Ia menyayangkan kondisi tersebut juga diperparah dengan kasus kanker paru yang umumnya ditemukan saat sudah berada pada stadium lanjut. "Di RSUP (Rumah Sakit Umum Pusat) Persahabatan Jakarta, 95 persen pasien yang datang untuk didiagnosis sudah mencapai stadium empat," ujarnya.

Oleh karena itu, Sita mengimbau kepada masyarakat agar melakukan skrining bila terpapar dengan faktor risiko penyebab kanker paru. Dengan melakukan skrining sejak dini, kata dia, dapat mengurangi risiko terjadinya kanker yang lebih parah, sehingga lebih mudah untuk ditangani dan disembuhkan.

"Kalau masih dini, angka harapan hidup jauh lebih besar. Juga pembiayaannya berbeda jika masih berada di stadium satu dan dua, dibandingkan jika sudah sampai stadium tiga dan empat," tutur Sita.

photo
Infografis Hal Pemicu Kanker - (republika.co.id)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement