REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Prof Dr Widodo Muktiyo, SE, MCom mengatakan komunikasi yang beradab merupakan salah satu ciri bangsa modern.
"Kita harus menganggap penting komunikasi yang beradab, karena peradaban komunikasi salah satu ciri bangsa yang modern, disamping parameter-parameter yang lain seperti harus kuantitatif, ekonomis, dan yang lainnya," kata Widodo di Medan, Sumut, beberapa waktu lalu.
Widodo menjelaskan, komunikasi saat ini memiliki realitas ganda, yakni realitas society dan realitas virtual yang harus dikelola bersama dengan baik. "Dimana digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi dan dikelola dengan baik, supaya kita dapat menjaga integrasi bangsa," kata dia.
Menurut Widodo, menjadikan bangsa Indonesia memiliki komunikasi beradab merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama. Ini adalah tantangan KPI bersama pemangku kepentingan termasuk Kominfo untuk membangun intrastruktur konektivitas yang menjadi kebutuhan komunikasi kita saat ini.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Ubaidilllah meminta akademisi memberikan masukan terkait tugas pengawasan penyiaran terutama menjelang Pemilu 2024. "Kita berharap KPI mendapatkan dukungan yang besar dari kalangan akademisi karena KPI yang mewakili publik tidak bisa berjalan sendiri sehingga perlu dukungan," ujar Ubaidilllah.