Ahad 20 Aug 2023 17:09 WIB

Anies Dinilai Perlu Segera Umumkan Cawapres demi Perkuat Narasi

Pengamat menilai Anies Baswedan perlu segera umumkan cawapres untuk perkuat narasi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Anies Baswedan. Pengamat menilai Anies Baswedan perlu segera umumkan cawapres untuk perkuat narasi.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Anies Baswedan. Pengamat menilai Anies Baswedan perlu segera umumkan cawapres untuk perkuat narasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, masih belum mengumumkan cawapresnya. Pengamat politik, Ari Nurcahyo menilai, Anies akan rugi jika terlambat mengumumkan cawapres.

Ia merasa, Anies jangan menanti sampai detik-detik terakhir sebelum pendaftaran. Sebab, di satu sisi memang tiga partai menyerahkan cawapres ke Anies, tapi sisi lain, ada variabel kompromi dari tiga partai itu.

Baca Juga

Apalagi, Ari menekankan, Demokrat dan PKS sudah sepakat Agustus ini momentum yang tepat mengumumkan cawapres. Itu karena KKP memang soal arasi perubahan, narasi antitesis Jokowi dan menolak status quo.

Jika poros Prabowo maupun poros Ganjar kubu status quo meneruskan Joko Widodo, poros Anies non-status quo. Jadi, jika pengumuman cawapresnya semakin ditunda malah akan semakin merugikan posisi Anies Baswedan.

"Karena narasi perubahan harus dibangun dari sekarang, pasangan capres-cawapres harus sudah fiks, secara bersama capres-cawapres menarasikan gagasan perubahan, gagasan antitesis, gagasan anti-status quo," kata Ari, Ahad (20/8/2023).

Artinya, mereka perlu banyak melakukan kritik kebijakan Jokowi, titik perubahan, titik perbaikan dan ini harus cepat dinarasikan, diumumkan ke publik. Sebab, mereka harus menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Rugi jika posisi Jokowi soft landing, tingkat kepuasan publik bagus dan kinerja pemerintahan diapresiasi publik bagus. Sebab, kondisi itu secara narasi dan opini publik menguntungkan koalisi yang meneruskan Jokowi.

Karena itu, bagaimana meng-counter, bagaimana mengkritisi dan bagaimana memberi masukan ke pemerintahan Jokowi diperlukan. Sebab, tentu pemerintahan Jokowi ada titik-titik yang perlu dikritik dan diberikan masukan.

"Itu akan lebih terkonsolidasi kalau memang pasangan ini sudah ada sosok capres dan cawapres, Anies Baswedan dan siapa, pasangan sudah fiks, lalu bagaimana narasi perubahan, narasi perbaikan di-router kepada publik," ujar Direktur Eksekutif Para Syndicate tersebut.

Saat ini, ia menambahkan, bursa cawapres untuk Anies Baswedan memang sudah mengerucut. Setelah ada Khofifah dan Susi, kini cawapres potensial mengerucut ke AHY dari Demokrat, Aher dari PKS dan Yenny Wahid dari NU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement