Rabu 16 Aug 2023 18:16 WIB

Kontak Tembak TNI dengan KKB, 1 Prajurit Raider dan 3 Separatis Terkena Luka Tembak

Personel gabungan tak berhasil melakukan penangkapan satu pun anggota KKB.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua terjadi di Nduga Papua. Kontak tembak (ilustrasi)
Foto: anadolu agancy
Baku tembak TNI dan teroris KKB Papua terjadi di Nduga Papua. Kontak tembak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Satu prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengalami luka tembak dalam kontak tembak dengan kelompok separatis bersenjata di Papua. Kontak tembak yang terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah itu, juga diyakini mengenai tiga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu.

Polda Papua melaporkan, dalam insiden kontak tembak tersebut tak ada catatan korban tewas. Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny Prabowo mengatakan, kontak tembak TNI dengan KKB itu terjadi pada Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

“Dalam peristiwa kontak tembak tersebut satu anggota Satgas Pamtas Mobile 300/BJW atas nama Pratu Rizki mengalami luka tembak. Namun kondisinya saat ini dalam keadaan sadar, dan masih dalam perawatan,” kata Kombes Benny dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Dari hasil identifikasi, kata Kombes Benny, TNI bersama Polri meyakini, kontak tembak tersebut dilakoni KKB yang dipimpin Numbuk Telenggen. “Dari kontak tembak tersebut, tiga anggota KKB diyakini terkena tembakan saat pengejaran dilakukan aparat keamanan gabungan (TNI dan Polri),” terang Kombes Benny menambahkan.

Mengantisipasi kontak tembak susulan, kata Kombes Benny, saat ini pengamanan maksimal dilakukan di Perkampungan Gome. Kombes Benny sebelumnya mengabarkan, kontak tembak antara TNI dan KKB itu, terjadi ketika Dansatgas Pamtas Yonif Raider 300/BJW menghadiri hajatan lokal bakar batu oleh warga di Kampung Gome.

“Pada saat acara bakar batu tersebut, terjadi penyerangan yang dilakukan KKB, berupa penembakan ke arah acara warga (bakar batu) tersebut,” kata Kombes Benny. Pasukan Yonif Raider dan personel kepolisian yang ada di lokasi bakar batu itu, merespons penembakan tersebut, dengan memberikan tembakan balasan ke arah sumber suara peluru.

“Dan aparat gabungan mengamati sejumlah anggota KKB lari menyelamatkan diri,” ujar Kombes Benny.

Aparat gabungan juga melakukan identifikasi menggunakan pesawat nirawak (drone) untuk mengejar para anggota KKB itu. Dan kata Kombes Benny, diketahui otak penyerangan ke acara bakar batu tersebut, dilakukan oleh pemimpin KKB Puncak Numbuk Telenggen.

Dari identifikasi tersebut, aparat TNI dan Polri, pun menemukan lokasi yang dijadikan markas sementara KKB Numbuk Telenggen. Kata Kombes Benny, pengejaran yang dilakukan personel gabungan, menetralisir markas sementara, dan menemukan sejumlah barang bukti persenjataan tajam, dan sarana telekomunikasi, serta kamera, juga teropong. Namun personel gabungan, tak berhasil melakukan penangkapan satu pun anggota KKB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement