Rabu 16 Aug 2023 04:54 WIB

Jakarta Catatkan Pertumbuhan Ekonomi 5,13 Persen pada Triwulan II 2023

Pertumbuhan ekonomi di dorong mobilitas masyarakat pada Idul Fitri dan Idul Adha.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
 Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar.
Foto: Dok Pemprov DKI
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta melaporkan, pertumbuhan ekonomi Ibu Kota pada triwulan II 2023 sebesar 5,13 persen. Angka tersebut meningkat 0,18 persen dari triwulan sebelumnya di angka 4,95 persen.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan II 2023 didorong oleh tingginya mobilitas masyarakat pada hari-hari besar, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu, juga dipicu sejumlah penyelenggaraan event yang berskala nasional maupun internasional.

Arlyana menjelaskan, dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi di Jakarta terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah. "Meningkatnya pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta disertai laju inflasi yang masih relatif terkendali. Pada Juli 2023, inflasi Jakarta menurun dari 3,20 menjadi 2,81 persen," kata Arlyana dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Dia menyebutkan, sumber tekanan inflasi Jakarta berasal dari kelompok transportasi (BBM), perumahan (kontrak rumah), dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Diprediksi, angka pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 akan mengalami terus mengalami peningkatan.

"Berdasarkan perkembangan tersebut, prospek perekonomian DKI Jakarta pada 2023 diperkirakan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,80 hingga 5,60 persen dengan tekanan inflasi yang terkendali dalam sasaran 3,1 persen," tutur Arlyana.

Melonjaknya transaksi QRIS

Arlyana mengungkapkan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, digitalisasi ekonomi memegang peran penting. Dia menyebut digitalisasi ekonomi terus mengalami peningkatan yang tercermin pada transkasi QRIS.

''Pada Juni 2023, jumlah pengguna transaksi QRIS di DKI Jakarta telah bertambah sebanyak 645,8 ribu pengguna atau 59 persen dari target pengguna baru QRIS 2023 sebanyak 1,1 juta. Adapun volume transaksi QRIS DKI Jakarta hingga Juni 2023 telah mencapai 334,9 juta transaksi atau tercapai 97 persen dari target 347,7 juta transaksi,” jelas Arlyana.

Peningkatan penggunaan QRIS, lanjut Arlyana, juga terus didorong oleh Bank Indonesia salah satunya melalui Pekan QRIS Nasional 2023 DKI Jakarta yang akan diselenggarakan pada 14-20 Agustus 2023.

Arlyana menambahkan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi. Di antaranya, menjaga daya beli dan keberlangsungan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dengan mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement