Aktivitas gesekan laju kendaraan dengan permukaan beton atau jalanan juga banyak menimbulkan debu-debu halus sebagai partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer) atau yang dikenal dengan PM 2.5. Ja,di bukan hanya peran gas buang kendaraan saja yang menambah polutan di Jabodetabek.
Seiring dengan musim kemarau yang kering maka polutan tersebut tetap bertahan. Alhasil, itu makin memperparah keadaan polusi udara.
"Hujan secara alami akan dapat melarutkan polutan atau mengurangi polusi udara," katanya.
sumber : Antara
Advertisement