REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah deretan jenderal purnawirawan TNI telah mendeklarasikan dukungannya terhadap tiga calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang. Salah satunya, yakni mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
Andika bersama ratusan jenderal purnawirawan TNI-Polri telah menyatakan dukungan terhadap calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo. Mereka optimistis terhadap Ganjar yang dinilai berkomitmen membangun negeri dengan strategi pertahanan dan keamanan yang disertai dengan kemajuan teknologi.
Dalam sebuah kesempatan, Ganjar Pranowo diajak diskusi dan bertukar pikiran mengenai masa depan pertahanan dan keamanan negara. Bahkan, dirinya menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan memperkuat pertahanan negara.
“Kalau pendapatan negara besar, maka pertahanan negara juga pasti kuat. Maka kita harus meningkatkan pendapatan itu bagaimanapun caranya. Banyak potensi pendapatan negara yang belum dioptimalkan,” ujar Ganjar di Jakarta pada Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, Gubernur Jawa Tengah itu juga berbicara mengenai pengembangan industri alutsista dan industri pertahanan. “Negara kita harus kuat, maka alutsista dan kelengkapannya harus maksimal. Secara industri militer kita punya, itu kemandirian yang mesti kita kembangkan. Kita panggil anak-anak terbaik bangsa untuk menyelesaikan industri alutsista kita,” lanjutnya.
Bukan hanya itu saja, Ganjar juga menekankan persiapan sistem pertahanan di masa mendatang untuk melindungi negara dari perang modern.
“Kita harus siap dengan perang baru masa depan. Menurut saya tidak hanya alutsista, tapi juga proxy, pertahanan digital dan bio sains. Kita harus siapkan, perguruan tinggi, industri dan lembaga riset harus kita siapkan dan kita dorong untuk itu,” tegasnya.
Gagasannya mengenai pertahanan negara tersebut membuat TNI/Polri terkesima. Sehingga mereka dengan optimis menyatakan bahwa Ganjar adalah sosok yang tepat sebagai pemimpin masa depan. “Mas Ganjar memang orang yang tepat untuk mencalonkan untuk menjadi presiden. Kita kan pendukung semua di sini,” ungkap Andika Perkasa.
Selain itu, Ganjar Pranowo juga mendapatkan dukungan dari Relawan Gapura Nusantara (RGN). Mereka terdiri dari 1.000 jenderal purnawirawan TNI/Polri. Deklarasi dilakukan di Grand Ballroom Kelapa Gading Sport Center, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023). Dalam deklarasi tersebut, Ganjar dinilai mampu mempertahankan empat konsensus dasar bernegara, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ganjar juga dianggap mau dan punya ketegasan dalam melanjutkan program pembangunan yang telah dirintis oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Beliau yang paling tegas. Visi kita itu kan mempertahankan Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan hanya Pak Ganjar yang punya ketegasan untuk melakukan itu,” kata Ketua Dewan Pembina RGN Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).
Adapun tokoh-tokoh yang hadir dalam deklarasi itu mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI (Purn) Agus Setiaji yang juga Ketua Umum RGN, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, dan mantan Sekretaris Militer Presiden era Megawati Soekarnoputri, Mayor Jenderal TNI (Purn) Tb Hassanudin.
Hadir juga para senior TNI/Polri di antaranya Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan, Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, Marsekal Madya TNI (Purn) Dede Rusamsi, hingga Laksamana Madya TNI (Purn) Mudjito.
Tak hanya Ganjar Pranowo, calon presiden Anies Baswedan juga turut mendapatkan dukungan dari Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri untuk Perubahan (FP3). Sejumlah mantan jenderal itu tampak hadir dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Yuan, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).
Diantaranya adalah mantan Stafsus Kepala Staf Angkaran Darat (KSAD) Letnan Jenderal (Purn) Ediwan Prabowo, dan mantan Dansesko TNI Angkatan Laut Laksamana Madya (Purn) Dedi Muhibah Pribadi. Kemudian, Mayor Jenderal (Purn) Hartomo yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat, hingga mantan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
