Senin 14 Aug 2023 14:11 WIB

Agustus Puncak Musim Kemarau, Suhu Udara di Ciayumajakuning Makin Panas

Kelembaban udara di wilayah Ciayumajakuning saat ini juga rendah, mencapai 40 persen.

Petani menyiram tanaman bawang merah di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat,  Ahad (4/9/2022). Petani padi di daerah itu beralih menanam bawang merah saat musim kemarau karena harga jualnya lebih tinggi sehingga lebih menguntungkan.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Petani menyiram tanaman bawang merah di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad (4/9/2022). Petani padi di daerah itu beralih menanam bawang merah saat musim kemarau karena harga jualnya lebih tinggi sehingga lebih menguntungkan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) saat ini berada pada puncak musim kemarau. Suhu udara di wilayah tersebut semakin panas dan terasa kering.

Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn menjelaskan, Agustus merupakan puncak musim kemarau di sebagian besar daerah di wilayah Ciayumajakuning.

Baca Juga

"Suhu maksimum pada Agustus ini di wilayah Ciayumajakuning mencapai 34-36 Celsius," ujar pria yang akrab disapa Faiz itu kepada Republika.co.id, Senin (14/8/2023).

Pada pekan terakhir Juli, suhu udara di wilayah Ciayumajakuning berkisar 33-35 Celsius. Selain suhu udara yang bertambah panas, Faiz mengatakan, kelembapan udara di wilayah Ciayumajakuning saat ini juga rendah, mencapai 40 persen. Kondisi itulah yang menyebabkan udara juga terasa kering.

Faiz mengatakan, dalam kondisi normal, musim kemarau akan berlangsung hingga Oktober sampai awal November. Namun, saat ini juga sedang terjadi fenomena El Nino sampai akhir tahun mendatang.

"Sehingga musim kemarau bisa lebih panjang dari normalnya," kata Faiz.

Dalam menghadapi musim kemarau yang panas dan kering seperti sekarang, BMKG Majalengka mengimbau agar masyarakat memperbanyak konsumsi air minum untuk menghindari dehidrasi pada tubuh. Selain itu, gunakan pelembap atau losion agar kulit tidak kering.

Bila keluar rumah, masyarakat juga disarankan menggunakan tabir surya. Tak hanya itu, gunakan juga kacamata dan masker untuk menghalau silau dan debu.

Masyarakat juga diminta menghemat penggunaan air. Selain itu, waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan (karhutla).

Berdasarkan pantauan Republika.co.id di wilayah Indramayu Kota, suhu udara terasa panas sejak pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. Suhu udara akan semakin bertambah panas dan kering pada siang hari. Suhu udara mulai menurun setelah pukul 15.00 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement