Sabtu 12 Aug 2023 23:54 WIB

Peluang Manado Kembangkan Ekonomi Kreatif, Optimalisasi Potensi Pariwisata

Manado berpeluang besar optimalkan potensi ekonomi kreatif

Pantai Bahowo Bunaken Darat, Manado, Sulawesi Utara. Manado berpeluang besar optimalkan potensi ekonomi kreatif
Foto: ANTARA/Adwit B Pramono
Pantai Bahowo Bunaken Darat, Manado, Sulawesi Utara. Manado berpeluang besar optimalkan potensi ekonomi kreatif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dalam membangun sebuah destinasi wisata khususnya Manado, agar menjadi salah satu tulang punggung ekonomi daerah, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) juga harus memegang kunci untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor.  

Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri Program Kelana Nusantara di Kota Manado, Rabu (9/8/2023). 

Baca Juga

Dia mengatakan, Kota Manado sudah mengikuti salah satu program unggulan di Kemenparekraf yaitu Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Indonesia yaitu pada 2017 telah mengikuti kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dengan subsektor musik sebagai subsektor ekraf unggulannya dan mengikuti kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan pada tahun 2022. 

“Terpilihnya musik, harapannya bisa mengembangkan sub sektor-sub sektor ekraf lainnya seperti seni pertunjukan, fashion, dan lain sebagainya,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (12/8/2023).  

Dia mengatakan, selain musik, Manado juga memiliki daya tarik pariwisata dari desa wisatanya yang unik. Yang menarik di Manado yaitu adanya desa-desa wisata yang unik dan anti mainstream seperti Desa Wisata Bunaken yang sudah diakui sebagai situs warisan dunia sejak 2005. 

Dia menyebut juga ada Desa Wisata Tongkaina, yang mana pariwisatanya mulai maju dan dikenal karena adanya hewan penyu. Selanjutnya ada Desa Wisata Jalan Roda dan Malalayang Dua, yang mana pemandangannya begitu luar biasa karena masih asri. Desa-desa wisata seperti itu perlu dikembangkan 

Tentu saja dalam membangun destinasi wisata unggulan perlu adanya unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Atraksinya ini seperti perlunya event-event yang dapat menarik wisatawan. Amenitasnya yaitu akomodasi, restoration, kafe, hotel, dan lain sebagainya. Sementara untuk Aksesibilitas, Sandiaga Uno menekankan kalau di sinilah peran pemerintah untuk melaksanakannya. 

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

 

“Caranya seperti membuat penerbangan langsung ke Manado, yang masih dirasa kurang. Ini akan kita (Kemenparekraf) tingkatkan dengan berkolaborasi bersama Pak Gubernur dan seluruh jajaran. Kita ingin menambah penerbangan langsung ke Manado,” usul Sandiaga Uno. 

Selanjutnya, untuk membangun pariwisata dan ekonomi kreatif, perlu konsep 3SI (Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi). “Saat ini kita fokus ke kualitas sebuah produk dan bagaimana inovasinya, agar nantinya bisa dikolaborasikan menjadi sebuah produk unggulan,” imbuh Sandiaga. 

Upaya-upaya tersebut dinilai bisa menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di sektor Parekraf. 

“Saya mengapresiasi pemerintah Kota Manado yang secara konsisten berupaya untuk mengembangkan sektor Parekraf. Oleh karena itu, kita perlu 3G (Gercep, gerak cepat, tidak menunda pekerjaan. Geber, gerak bersama, dan Gaspol, garap semua potensi online). 

Dia mengajak  mengajak seluruh stakeholder, khususnya para pelaku di sektor parekraf yang hadir pada hari ini, mari bekerjasama dan membangun sinergi, serta berbenah diri dengan meningkatkan kualitas skill dan jasa layanan/produk, untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement