Selasa 08 Aug 2023 19:58 WIB

Pria dan Wanita Ditemukan Meninggal di Mobil, Polisi Duga karena Hirup Gas Beracun

Gas beracun ini berasal dari AC dan mobil yang terus menyala dengan jendela tertutup.

Bagian dalam mobil (ilustrasi). Pria dan wanita ditemukan meninggal di dalam mobil di Banda Aceh. Keduanya diduga meninggal setelah menghirup gas beracun.
Foto: www.freepik.com
Bagian dalam mobil (ilustrasi). Pria dan wanita ditemukan meninggal di dalam mobil di Banda Aceh. Keduanya diduga meninggal setelah menghirup gas beracun.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satreskrim Polresta Banda Aceh mengungkap penyebab meninggalnya seorang laki-laki dan perempuan yang ditemukan dalam mobil di sebuah bengkel di kawasan jalan Soekarno Hatta Banda Aceh. Polisi menduga keduanya meninggal karena menghirup gas beracun dari mobil menyala.

"Dari dokter menyampaikan ada dugaan menghirup udara atau gas beracun yang muncul dari mobil menyala," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama, di Banda Aceh, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga

Fadillah menyampaikan, udara atau gas beracun tersebut muncul akibat mobil secara terus-menerus menyala dengan keadaan AC hidup, pintu dan kaca yang tertutup rapat.

Sebelumnya, Satreskrim Polresta Banda Aceh menyelidiki temuan sepasang mayat laki-laki dan perempuan dalam mobil di sebuah bengkel di kawasan jalan Soekarno Hatta Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh, Senin (7/8/2023).

Adapun korban laki-laki berinisial ZF (22) asal Kabupaten Aceh Besar dan perempuan berinisial WMP (24) asal Banda Aceh. Mereka ditemukan tak bernyawa dalam mobil merk Lexus.

Setelah ditemukan, kedua mayat tersebut dievakuasi oleh pihak PMI untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Kedua korban akhirnya dievakuasi ke RSUDZA Banda Aceh untuk dilakukan visum luar. Serta dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui penyebab korban meninggalnya.

Fadillah mengatakan, terhadap peristiwa itu pihak keluarga dari kedua korban tidak mempersoalkan kembali hal ini, atau sudah menerima musibah tersebut, serta juga menolak dilakukan autopsi. "Pastinya pihak keluarga korban tidak mempermasalahkan kembali, dan masing-masing keluarga menolak untuk dilakukan autopsi," kata Kompol Fadillah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement